Banner v.2
Banner v.1

Pembangunan Tebing Klawing Terancam Resiko Alam dan Peralihan Musim

Pembangunan Tebing Klawing Terancam Resiko Alam dan Peralihan Musim

Jembatan Sungai Klawing di Bancar menjadi salah satu bangunan yang berdekatan dengan rencana pembangunan tebing Sungai Klawing.-Amarullah Nurcahyo/Radarmas-

PURBALINGGA, RADARBANYUMAS.CO.ID - Penanganan tebing Sungai Klawing yang longsor sejak dua tahun kemarin, kini sedang dimulai dikerjakan. Pembangunan tebing dan beton tetap menghadapi resiko alam akibat peralihan musim.

Karenanya, semua pekerjaan harus sesuai perencanaan dan selalu dievaluasi. "Faktor alam dan musim ini harus dihadapi. Paling tidak meminimalkan kerugian pekerjaan. Apalagi ini pekerjaan di air sungai," jelas Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Sungai dan Pantai I BBWS Serayu Opak, Dedi Setiadi, Jumat 20 Juni 2025.

Ia juga mengatakan, selain faktor alam, tahapan pembangunan tebing Sungai Klawing juga akan membuat rekayasa lalulintas di dekat lokasi pekerjaan.Termasuk membuat jalur masuk kendaraan alat berat dan peralatannya.

"Beruntung di wilayah sekitar proyek, warga pemilik tanah mempersilakan petugas membawa alat berat ke arah Sungai Klawing melalui beberapa lahan warga setempat, tanpa masalah," tambahnya.

BACA JUGA:Penanganan Tebing Klawing Dimulai, Saat Ini Tes Tanah Sedang Proses

Pihaknya juga bakal berkoordinasi dengan Bina Marga terkait jarak dari bangunan jembatan Klawing ke arah dekat bangunan tebing.

Sementara itu, dari informasi saat kunjungan lapangan beberapa hari sebelumnya bersama Bupati Purbalingga dan perwakilan BBWS SO, total anggaran penanganan dua titik yaitu Klawing Purbalingga dan Wirasaba mencapai Rp 50 miliar.

Seperti diketahui, sejak tahun 2024 lalu tebing di aliran Sungai Klawing wilayah Purbalingga longsor karena tergerus aliran sungai. Beberapa rumah rusak dan terancam hilang.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: