Pemkab Belum Buka Pendaftaran Siswa dan Rekrutmen Pengajar di Sekolah Rakyat Purbalingga
Calon lokasi sekolah rakyat di eks bangunan Purbalingga Islamic Center, Karangmanyar, Kalimanah.-Dok Amarullah Nurcahyo/Radarmas-
PURBALINGGA, RADARBANYUMAS.CO.ID - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga belum ditunjuk oleh Pemerintah Pusat untuk membuka pendaftaran siswa Sekolah Rakyat tahun 2025 ini. Pemkab masih menyiapkan lokasi dan realisasi fisik sekolah.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Di dikbud) Kabupaten Purbalingga, Tri Gunawan Setyadi SH MH menjelaskan, sebenarnya masyarakat telah menanti terlaksananya sekolah rakyat yang merupakan program gagasan Presiden Prabowo Subianto ini.
Sekolah rakyat ini menyerupai sekolah asrama atau boarding school yang bertujuan menyediakan pendidikan gratis dan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga miskin.
“Untuk Kabupaten Purbalingga, tahun ini belum ada pendaftaran," kata Tri Gunawan Setyadi usai menghadiri Sosialisasi Program Akselerasi Literasi Melalui UKBI Adaptif Merdeka oleh Badan Bahasa Kemendikdasmen, di SMP Negeri 1 Padamara, akhir pekan kemarin.
BACA JUGA:Sekolah Rakyat Model Boarding School Tahun Ini Terwujud
BACA JUGA:Eks Purbalingga Islamic Centre Bakal Jadi Sekolah Rakyat
Terkait perekrutan tenaga pengajar, Tri Gunawan menjelaskan, pihaknya mengusulkan nantinya para calon tenaga pengajar yang ada berasal dari Purbalingga. Pihaknya telah meminta kepada Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) soal itu.
Seperti diberitakan, calon lokasi lahan sekolah rakyat sudah siap, yaitu di eks bangunan Purbalingga Islamic Center. Kini masih tahapan beberapa pembahasan di tingkat kabupaten. Pada prinsipnya, diupayakan tahun 2025 ini SR sudah bisa terlaksana.
"Mohon doanya, Sekolah Rakyat bisa terlaksana di 2025. Ini adalah kerja besar. Sekolah ini nantinya bersifat boarding school seperti pondok, semua kebutuhan seperti makan, tidur, hingga perlengkapan sekolah ditanggung oleh Kementerian Sosial RI. Jadi, tidak membebani APBD,” jelas Wakil Bupati Purbalingga Dimas Prasetyahani.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


