Dolar Melemah, Uang Global Berpindah Arah: Apa yang Terjadi?
Dolar Melemah, Uang Global Berpindah Arah Apa yang Terjadi--
RADARBANYUMAS.CO.ID - Dalam situasi ekonomi yang penuh gejolak, pergerakan uang menjadi topik yang makin menarik untuk diikuti. Banyak investor kini mencari tempat aman untuk menyelamatkan nilai uang mereka dari risiko yang tak terduga.
Namun, siapa sangka uang dolar yang dulu dianggap sebagai raja perlindungan justru mulai ditinggalkan. Di tengah konflik perdagangan global, uang dalam bentuk yen Jepang dan euro kini lebih diminati oleh para pelaku pasar.
Sri Mulyani, Menteri Keuangan Indonesia, menyebut bahwa aliran uang global telah berubah arah. Uang yang sebelumnya mengalir deras ke dolar Amerika kini mulai berpindah ke aset yang lebih stabil seperti yen dan euro.
Selama tahun berjalan hingga akhir April 2025, nilai uang yen tercatat menguat sebesar 9,3%, sementara euro menyusul dengan penguatan 9,1%. Sebaliknya, uang dalam bentuk rupiah mengalami penurunan sebesar 4,5%, dan dolar sendiri bahkan tertekan hingga 8,5%.
BACA JUGA:Daftar Empat Uang Kertas Rupiah yang Akan Ditarik BI Jangan Sampai Ketinggalan Info
BACA JUGA:BI Umumkan Penarikan Uang Lama, Simak Jadwal dan Cara Penukarannya
Situasi ini menggambarkan bahwa uang tidak lagi nyaman berada dalam genggaman dolar. Ketidakpastian yang bersumber dari kebijakan Amerika menjadi faktor utama dari gejolaknya.
Sri Mulyani menyebut bahwa uang dolar kini tidak lagi menjadi tempat perlindungan utama, karena sentimen negatif terhadap Amerika makin menguat. Hubungan yang tegang antara Presiden Donald Trump dan The Fed memperkeruh suasana yang sudah rapuh.
Trump bahkan menjuluki Jerome Powell, Gubernur The Fed, sebagai "Mr. Too Late", karena dianggap lambat dalam menurunkan suku bunga. Pernyataan seperti ini justru membuat uang dolar semakin kehilangan kepercayaan dari investor global.
Ketegangan politik dan kebijakan ekonomi AS membuat uang yang beredar dalam bentuk dolar terombang-ambing. Kondisi ini berdampak besar terhadap pergerakan suku bunga dan imbal hasil surat berharga negara.
BACA JUGA:Kemudahan BRImo, Bisa Buka Rekening Valas Hingga 12 Mata Uang, Transaksi Internasional Lebih Gampang
BACA JUGA:5 Mata Uang Unik di Dunia, Aneh dan Sulit Dipalsukan
Indeks dolar AS bahkan tercatat anjlok selama masa jabatan kedua Donald Trump. Penurunan ini adalah salah satu yang terburuk dalam sejarah ekonomi modern Amerika.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


