Dolar Melemah, Uang Global Berpindah Arah: Apa yang Terjadi?
Dolar Melemah, Uang Global Berpindah Arah Apa yang Terjadi--
BACA JUGA:Jelang Haji, Harga Mata Uang Riyal Melebihi Kurs
BACA JUGA:Libur Panjang, Penukaran Mata Uang Asing Ikut Naik
Gary Clyde Hufbauer, peneliti senior PIIE, turut memprediksi bahwa uang dan aktivitas ekonomi di AS akan terganggu pada paruh kedua 2025. Ia menyoroti sentimen konsumen yang melemah dan dunia usaha yang mulai menahan ekspansi.
Tak hanya itu, laporan dari The Kobeissi Letter juga menyoroti pertumbuhan PDB AS yang mengecewakan. Kontraksi sebesar 0,3% pada kuartal pertama menandakan bahwa aliran uang dalam perekonomian AS mulai tersendat.
Ini merupakan kontraksi PDB pertama sejak 2022, yang memperkuat kemungkinan bahwa resesi telah mulai terjadi. Para investor pun kini lebih fokus pada kabar terbaru seputar tarif dan kebijakan perdagangan AS.
Di Indonesia, nilai uang rupiah saat ini berada di level Rp16.602 per dolar AS. Angka tersebut menunjukkan pelemahan sebesar 25 poin dari hari sebelumnya, menandakan bahwa tekanan global masih sangat terasa.
BACA JUGA:Penukaran Mata Uang Diserbu Calhaj
BACA JUGA:KPK Sita Mata Uang Asing dari OTT Wahyu Setiawan
Jika ketidakpastian global terus berlanjut, bukan tidak mungkin uang rupiah akan makin tertekan. Namun di sisi lain, penguatan mata uang lain seperti euro dan yen bisa menjadi sinyal bahwa pasar mulai mencari alternatif baru.
Kini, uang tak lagi hanya bicara soal angka, tapi juga tentang kepercayaan. Ketika sebuah negara gagal menjaga stabilitas politik dan ekonominya, maka uang pun akan pergi mencari tempat yang lebih tenang.
Bagi investor dan masyarakat umum, memahami arah pergerakan uang sangat penting di era ketidakpastian seperti sekarang. Bukan hanya soal nilai tukar, tapi juga bagaimana kita merespons perubahan global secara bijak.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


