Banner v.2
Banner v.1

Gejolak Global Tak Goyahkan Nilai Tukar Rupiah, Ini Penyebabnya!

Gejolak Global Tak Goyahkan Nilai Tukar Rupiah, Ini Penyebabnya!

Gejolak Global Tak Goyahkan Nilai Tukar Rupiah, Ini Penyebabnya!--

Langkah tersebut dinilai sebagai upaya untuk meningkatkan tekanan terhadap Teheran. Situasi ini menambah beban pasar yang sejak awal sudah dibayangi kekhawatiran atas perang dagang antara AS dan China.

Data ini diprediksi akan menunjukkan penurunan aktivitas ekonomi di sejumlah negara besar. Jika prediksi ini benar, maka bisa jadi dolar AS akan makin kehilangan pamornya di pasar global.

BACA JUGA:Kesuksesan UMKM Unici Songket Silungkang, Upaya BRI Dorong Produk Warisan Budaya Tembus Pasar Internasional

BACA JUGA:One Way Nasional Resmi Diberlakukan, Arus Balik Lebih Terkendali

Sementara itu, dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data neraca perdagangan Indonesia pada Maret 2025 yang menunjukkan surplus sebesar 4,33 miliar dolar AS. Angka ini naik 1,23 miliar dibandingkan bulan sebelumnya, meskipun lebih rendah dari capaian Maret tahun lalu.

Surplus ini menandai keberhasilan Indonesia dalam mempertahankan tren positif neraca perdagangan selama 59 bulan berturut-turut sejak Mei 2020. Pencapaian ini jelas menjadi salah satu pendukung utama stabilitas nilai tukar rupiah di tengah tekanan global.

Lebih lanjut, surplus tersebut sebagian besar berasal dari sektor nonmigas dengan nilai mencapai 6 miliar dolar AS. Namun, kondisi tak sepenuhnya positif karena sektor migas justru mengalami defisit. Defisit komoditas migas pada Maret 2025 tercatat sebesar 1,67 miliar dolar AS, terutama berasal dari impor minyak mentah dan hasil olahannya.

Meski begitu, secara keseluruhan, nilai ekspor Indonesia pada bulan tersebut tetap mencatatkan peningkatan. Kinerja ekspor tercatat mencapai 23,25 miliar dolar AS atau naik 5,59 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

BACA JUGA:UMP Gelar Kuliah Tamu Internasional tentang Bioteknologi Kelapa Bersama Profesor Asal Australia

BACA JUGA:Cek Hasil Rekrutmen BUMN 2025! Peluang Karier Nasional yang Ditunggu Ribuan Pencari Kerja

Adapun nilai impor hanya naik tipis 0,38 persen dan mencapai 18,92 miliar dolar AS. Ini menunjukkan bahwa permintaan luar negeri terhadap produk Indonesia masih kuat, yang menjadi kabar baik bagi ketahanan nilai tukar rupiah.

Ibrahim memproyeksikan bahwa nilai tukar rupiah akan tetap fluktuatif dalam waktu dekat. Namun, ia yakin bahwa pada perdagangan esok hari, rupiah berpotensi ditutup di kisaran Rp 16.750 hingga Rp 16.810 per dolar AS.

Kondisi ini tentu menjadi kabar menarik bagi para pelaku usaha dan investor yang bergantung pada stabilitas mata uang. Pasalnya, nilai tukar rupiah yang relatif stabil mampu memberi kepercayaan dalam pengambilan keputusan bisnis.

Dukungan pemerintah dalam menjaga neraca perdagangan dan memperkuat fundamental ekonomi juga tidak bisa diabaikan. Kebijakan fiskal dan moneter yang selaras akan sangat membantu dalam menjaga daya tahan rupiah.

BACA JUGA:Inovasi Dompet Digital DANA Pacu Pertumbuhan Ekonomi Digital Nasional

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: