3 Penyebab IHSG Anjlok Lagi: Dari Sentimen Global sampai Kinerja Emiten yang Bikin Kecewa
3 faktor ihgs anjlok--
RADARBANYUMAS.CO.ID – Setelah sempat menunjukkan performa yang cukup menjanjikan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali anjlok. Kondisi ini cukup mengejutkan banyak investor ritel maupun institusi yang berharap tren positif bisa bertahan lebih lama.
Penurunan ini bukan sekadar fluktuasi biasa, melainkan akibat dari beberapa faktor penting yang saling terkait. Banyak pihak kini bertanya-tanya, apakah ini saat yang tepat untuk beli atau justru menahan diri dulu.
Fenomena ini juga menunjukkan betapa sensitifnya pasar terhadap situasi global maupun dalam negeri. Investor cenderung mengambil sikap hati-hati ketika ada sinyal negatif, sekecil apa pun itu.
Nah, daripada bingung menebak-nebak, yuk kita kupas bareng apa saja yang bikin IHSG kembali melemah. Karena memahami faktor penyebabnya bisa jadi kunci dalam menyusun strategi investasi ke depan.
BACA JUGA:RUPST BNI Tetapkan Total Dividen Tunai Rp13,95T atau Rp374 per Saham
BACA JUGA:Pemula Wajib Coba! Beli Saham di Stockbit Pakai GoPay Langsung Cuan
1. Sentimen Global yang Tidak Bersahabat
Faktor pertama yang bikin IHSG anjlok adalah sentimen negatif dari pasar global. Ketidakpastian ekonomi di Amerika Serikat dan Eropa memicu aksi jual di berbagai bursa, termasuk Indonesia.
Kekhawatiran soal suku bunga The Fed yang masih tinggi bikin investor asing menarik dananya dari pasar negara berkembang. Hal ini otomatis menekan likuiditas dan bikin tekanan jual meningkat.
Ketegangan geopolitik, seperti konflik Rusia-Ukraina yang belum reda dan isu Timur Tengah yang makin panas, juga turut menyumbang kecemasan pasar. Investor global memilih bermain aman dengan menaruh dana di aset yang lebih stabil seperti emas dan dolar.
Akibatnya, indeks saham di banyak negara termasuk IHSG ikut terkoreksi. Apalagi ketika nilai tukar rupiah melemah, tekanan di pasar saham makin terasa.
BACA JUGA:Cara Membuat Barcode QRIS dengan Mudah! Panduan Lengkap untuk Usahamu
BACA JUGA:Bingung Memilih Investasi di Dompet Digital? Ini Perbedaan Saham dan Reksa Dana
2. Laporan Keuangan Emiten yang Kurang Greget
Faktor kedua datang dari dalam negeri, tepatnya dari laporan keuangan beberapa emiten besar. Banyak emiten sektor unggulan seperti perbankan dan tambang mencatatkan kinerja yang meleset dari ekspektasi analis.
Padahal sebelumnya pasar sempat optimistis bahwa kuartal ini bisa jadi titik balik pertumbuhan. Tapi nyatanya, beberapa perusahaan mencatatkan penurunan laba atau stagnasi yang mengecewakan investor.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


