Mantan Pemain Sirkus Ungkap Luka, Taman Safari Buka Suara
RADARBANYUMAS.CO.ID - Sejumlah kesaksian mengejutkan datang dari mantan pemain sirkus yang mengaku pernah mengalami kekerasan saat bekerja di bawah bendera Oriental Circus Indonesia (OCI).
Mereka mendatangi Kementerian Hak Asasi Manusia untuk mengadukan perlakuan tak manusiawi yang mereka alami sejak puluhan tahun lalu.
Kisah memilukan itu langsung menyedot perhatian publik, terlebih karena sirkus tersebut dahulu dikaitkan dengan pertunjukan yang diselenggarakan di Taman Safari. Meski begitu, pihak owner Taman Safari menegaskan bahwa mereka tidak memiliki hubungan dengan OCI.
Salah satu sosok yang menyampaikan kisahnya adalah Ida Yani, mantan pemain akrobatik udara yang mengaku telah bergabung dalam sirkus sejak usia lima tahun. Ida menceritakan bahwa dirinya kerap diperlakukan secara kasar saat menjalani latihan.
BACA JUGA:Fakta Ijazah Jokowi di UGM, Asli atau Tidak? Cek Faktanya!
BACA JUGA:Cek Sekarang! Jadwal Pencairan Bansos BPNT April 2025 Sudah Dimulai?
Menurut Ida, hukuman fisik seperti dipukul menjadi hal biasa jika terjadi sedikit kesalahan dalam gerakan akrobat. Bahkan ketika mengalami kecelakaan jatuh dari ketinggian 15 meter, pihak OCI hanya memberinya perawatan seadanya.
Parahnya lagi, kecelakaan itu menyebabkan Ida mengalami patah tulang belakang hingga akhirnya mengalami kelumpuhan permanen.
Ia kini harus menjalani hidup dengan kursi roda tanpa pernah mendapatkan gaji atas pengabdiannya selama bertahun-tahun.
Owner Taman Safari Angkat Suara
Menanggapi tudingan tersebut, pihak owner Taman Safari melalui pernyataan resmi membantah memiliki keterkaitan hukum maupun bisnis dengan OCI.
BACA JUGA:5 Kontestan Terbaik Indonesian Idol 2025: Siapa yang Akan Melaju ke Grand Final?
BACA JUGA:Astra Honda Siap Bawa CBR series Pertahankan Dominasi di Mandalika Racing Series 2025
Mereka menyebut bahwa Taman Safari Indonesia Group berdiri secara independen dan tidak pernah bekerja sama dengan para pemain sirkus yang dimaksud.
"Taman Safari selalu menjalankan usaha berdasarkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik," ujar Finky Santika, selaku Head of Media and Digital Taman Safari.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


