Kemenag Kebumen Gelar Pelatihan Konten Kreatif untuk Penyuluh Agama
Kemenag Kebumen menggelar Kegiatan Pembinaan dan Pelatihan Pembuatan Konten Kreatif Materi Penyuluhan di Hotel Candisari Karanganyar, Rabu (23/4).--
KEBUMEN - Sebanyak 50 penyuluh Agama Islam di lingkungan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kebumen mengikuti kegiatan Pembinaan dan Pelatihan Pembuatan Konten Kreatif Materi Penyuluhan. Kegiatan yang berlangsung di Hotel Candisari Karanganyar, dibuka secara resmi oleh Kepala Kantor Kemenag Kebumen Dr H Sukarno MM, Rabu (23/4).
Sukarno menekankan bahwa keberhasilan penyuluhan sangat bergantung pada kemampuan penyuluh dalam membangun kedekatan dengan masyarakat. Selain itu cara menyampaikan materi secara menarik dan mudah dipahami.
“Situasi dan kondisi Kebumen, kondusif. Tinggal bagaimana para penyuluh bisa mengoptimalkan peran dan fungsinya dalam memberikan penerangan agama kepada masyarakat,” ujarnya.
Pihaknya juga menegaskan kreativitas sangat diperlukan dalam menyusun materi penyuluhan agar pesan yang disampaikan dapat diterima oleh seluruh lapisan masyarakat.
BACA JUGA:DWP Kebumen Dukung Program Perlindungan Anak dan Perempuan
BACA JUGA:BPBD Kebumen Ajak Siswa Tanggulangi Bencana
Pelatihan menghadirkan dua narasumber utama. Kasubdit Bina Penyuluhan Agama Islam Direktorat Penerangan Agama Islam Kemenag RI Dr H Jamaluddin M Marki Lc MSi dan praktisi komunikasi sekaligus dosen Ilmu Komunikasi Universitas Ma’arif Nahdlatul Ulama (UMNU) Kebumen Akhmad Fadjeri SPd MKom.
Dalam materinya Dr Jamaluddin menyoroti pentingnya pemahaman tentang komunikasi digital yang kini bersifat global dan melintasi batas budaya serta geografi.
“Setiap budaya, geografi, bahkan generasi memiliki etika yang berbeda. Diperlukan standar etika digital dalam berinteraksi di ruang digital,” ungkapnya.
Ia menekankan pentingnya memahami standar dan etika media sosial sebelum membuat konten. Menurutnya, penyuluh harus memastikan bahwa pesan yang disampaikan tidak hanya efektif tetapi juga beretika.
BACA JUGA:RSDS Kebumen Berikan Klarifikasi Terkait Pemotongan Insentif Nakes
BACA JUGA:Komisi B DPRD Kebumen Minta RSDS untuk Berbenah
“Sebagai Da’i, kita harus meninggalkan jejak digital yang positif. Karena satu jejak digital yang negatif dapat menghapus seluruh jejak positif yang telah kita bangun,” tegasnya.
Sementara itu, Akhmad Fadjeri lebih banyak membagikan strategi praktis dalam menciptakan konten yang menarik. Ia memberikan tips dalam memilih ide, menggali gagasan, hingga teknik pengolahan video agar lebih komunikatif dan mudah diterima oleh masyarakat.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


