Banner v.2
Banner v.1

Cilacap Pimpin Jawa Tengah dalam Jumlah Klinik, Tanda Positif Investasi Kesehatan

Cilacap Pimpin Jawa Tengah dalam Jumlah Klinik, Tanda Positif Investasi Kesehatan

Salah satu klinik di Kecamatan Kroya.-RAYKA/RADARMAS-

CILACAP, RADARBANYUMAS.CO.ID - Kabupaten Cilacap menunjukkan geliat positif dalam sektor investasi kesehatan. Hal ini tercermin dari jumlah klinik yang terus bertumbuh dan kini menjadi yang terbanyak di Jawa Tengah.

Berdasarkan data Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Cilacap, jumlah klinik yang telah berdiri hingga tahun 2024 mencapai sekitar 90 unit. Rinciannya, 12 merupakan klinik utama, 78 klinik pratama, dan sebagian lainnya menyediakan layanan rawat inap maupun non rawat inap.

Kepala DPMPTSP Cilacap, Ferry Adhi Dharma, melalui Kepala Bidang Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan, Nana Fitriawan, mengungkapkan bahwa tren pertumbuhan klinik ini mencerminkan meningkatnya minat investor di sektor layanan kesehatan di wilayahnya.

"Ini adalah sinyal positif. Banyaknya pendirian klinik tidak hanya menunjukkan iklim investasi yang sehat, tetapi juga meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap layanan kesehatan yang mudah dijangkau," kata Nana.

BACA JUGA:Atasi Masalah Stunting dan TBC di Cilacap, Anggaran Rp 23,5 Miliar Digelontorkan

Menurutnya, tingginya angka klinik di Cilacap juga tak lepas dari peran aktif pemerintah daerah dalam memberikan kemudahan proses perizinan, termasuk pemanfaatan sistem digital dalam pelayanan.

"Investor tidak lagi disulitkan dengan birokrasi. Semua proses bisa dilakukan secara daring dan transparan. Ini yang kemudian membuat sektor kesehatan menjadi salah satu yang berkembang cepat di Cilacap," tambahnya.

Nana mengatakan, selain berdampak pada pelayanan kesehatan masyarakat, keberadaan klinik-klinik ini juga membuka lapangan kerja baru bagi tenaga medis dan nonmedis lokal. Tak hanya di wilayah kota, sejumlah klinik juga berdiri di kecamatan-kecamatan.

"Pemerataan pelayanan kesehatan adalah salah satu tujuan kami. Investasi kesehatan ini bukan hanya soal ekonomi, tapi juga soal kualitas hidup masyarakat," tegasnya.

Nana berharap tren positif ini terus berlanjut, seiring dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat akan layanan kesehatan yang cepat, profesional, dan terjangkau. (ray)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: