Pemkab Cilacap Targetkan Penurunan Kemiskinan hingga 8,15 Persen dalam Lima Tahun
Kegiatan penyaluran bantuan pangan di Kabupaten Cilacap.-Dok Radar Banyumas-
CILACAP, RADARBANYUMAS.CO.ID - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cilacap menetapkan target ambisius untuk menurunkan angka kemiskinan menjadi 8,15 persen, pada tahun 2029. Target tersebut tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Cilacap Tahun 2025–2029.
Wakil Bupati Cilacap, Amy Amalia Fatma Surya menyampaikan, selain penurunan angka kemiskinan, Pemkab Cilacap juga menargetkan sejumlah indikator makro lainnya.
"Pada 2029, pertumbuhan ekonomi ditargetkan berada di kisaran 5,77 hingga 5,84 persen, IPM meningkat menjadi 74,44, angka pengangguran terbuka menurun ke 7,78 persen. Di bidang ketahanan pangan, targetnya mencapai 85,43 persen dan prevalensi kekurangan konsumsi pangan (PoU) ditekan hingga 9,57 persen," ujar Amy.
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Cilacap mencatat, pada tahun 2024, persentase penduduk miskin masih berada di angka 10,68 persen. Capaian-capaian makro hingga 2024 tersebut menjadi landasan utama dalam penyusunan RPJMD 2025–2029.
BACA JUGA:Potensi Wonosobo Besar, Sumanto Berharap Dioptimalkan untuk Turunkan Kemiskinan
Beberapa indikator utama yang digunakan antara lain IPM sebesar 72,55, pertumbuhan ekonomi 2,65 persen dengan sektor migas dan 5,01 persen tanpa migas, tingkat pengangguran terbuka 7,83 persen, indeks ketahanan pangan sebesar 84,39 persen, dan PoU sebesar 10,9 persen.
Amy menambahkan, perencanaan pembangunan daerah juga akan diselaraskan dengan arah kebijakan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Pusat, termasuk Asta Cita dan 35 program prioritas provinsi.
"Sejumlah isu strategis akan menjadi fokus, seperti pemanfaatan potensi ekonomi lokal, pemerataan infrastruktur, tata kelola pemerintahan yang efektif, hingga dampak perubahan iklim," katanya.
Adapun tahapan pembangunan lima tahun ke depan telah disusun secara bertahap, yakni tahun 2026, fokus pada penguatan infrastruktur dan tata kelola pemerintahan, terutama melalui pembangunan jalan produksi pertanian dan sistem irigasi.
BACA JUGA:Pemkab Banjarnegara Genjot Program 100 Hari, Soroti Kemiskinan dan Stunting
"Tahun 2027, diarahkan pada pengembangan ekonomi sirkuler berbasis sektor pertanian, perikanan, industri, serta penguatan peran petani muda dan pengembangan desa mandiri," kata Ammy.
Sementara tahun 2028, menjadi masa penguatan peran desa dalam pembangunan ekonomi berkeadilan melalui pertanian modern dan agrowisata. Tahun 2029, fokus pada peningkatan daya saing sumber daya manusia, pendidikan 13 tahun, serta penyediaan layanan kesehatan yang berkualitas.
"Tahun 2030, menjadi masa transisi menuju RPJMD selanjutnya dengan prioritas pada daya saing ekonomi, reformasi birokrasi, dan digitalisasi layanan publik, khususnya kesehatan," ujarnya.
Dengan perencanaan yang matang dan sinergi lintas sektor, Pemkab Cilacap optimistis dapat mewujudkan visi pembangunan inklusif dan berkelanjutan di wilayahnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


