Program TJSL Kilang Cilacap “Mamaku” Raih Penghargaan Gold di Ajang ISSF Kemendes PDTT
Area Manager Communication & Relations RU IV Cilacap Cecep Supriyatna (kanan) saat terima penghargaan dari Kemendes PDTT-PT KPI RU IV Cilacap-
"Kami bekerjasama dengan Pemkab Cilacap memberikan pelatihan pengelolaan tambak. Sedangkan Buntiku diberikan peningkatan kapasitas pengelolaan jerami menjadi makanan tradisional atau UKM," lanjut Cecep.
Kelompok ini kemudian membentuk kawasan wisata terpadu Kampoeng Kepiting serta pengelolaan sampah oleh Bank Sampah Abhipraya.
"Kawasan wisata ini kemudian dikembangkan dengan pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) untuk menyuplai kebutuhan listrik di area wisata dengan energi baru terbarukan," imbuhnya.
Total kapasitas PLTS sebesar 6,6 kilowatt peak (kWp) untuk kebutuhan penerangan, penggunaan freezer dan irigasi hidroponik. PLTS ini mampu menurunkan emisi karbon sebesar 8.580 kg setara CO2/tahun dan mampu menghemat konsumsi listrik sebesar Rs 13 juta/tahun.
Imbuh Cecep, program Mamaku berdampak positif di beberapa aspek seperti mengurangi pencemaran lingkungan sebesar 195 ton/tahun atau 80 persen, mengurangi emisi pemanasan dari pengelolaan sampah anorganik sebesar 161,8526 ton/CO2/tahun dan mengurangi emisi karbon sebesar 8,580 kg CO2 setara/tahun dari penggunaan PLTS.
"Dari aspek ekonomi memberikan dampak omzet Rp 44 juta/bulan dari Kampoeng Kepiting, meningkatkan pendapatan Grup Pokdakan dan Buntiku grup Rp 4 juta/bulan, peningkatan pendapatan pengelolaan sampah plastik Bank Sampah Abhipraya menjadi Rp 3,8 juta/bulan," terangnya.
Ditambahkan Cecep, penghargaan ini sebagai pengakuan Kementerian Desa Tertinggal PDTT atas kontribusi RU IV menjalankan program CSR sesuai prinsip Environmental, Social & Governance (ESG). "Ini menjadi bukti nyata pengakuan kinerja Kilang Cilacap dalam kontribusi memberdayakan masyarakat," katanya. (jul/ads)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


