Banyak Warga Cilacap Jadi PMI, Ini Strategi Pemkab Tekan Angka Migrasi
Wilayah kawasan industri Cilacap yang bisa jadi peluang untuk investasi padat karya.-Rayka Diah Setianingrum/Radar Banyumas-
CILACAP, RADARBANYUMAS.CO.ID - Kabupaten Cilacap menjadi penyumbang Pekerja Migran Indonesia (PMI) se-Jawa Tengah. Berdasarkan data Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jawa Tengah, sepanjang tahun 2025 ini, jumlah PMI Cilacap sebanyak 1.099 orang.
Hal tersebut menunjukan peluang kerja di luar negeri yang semakin besar. Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Cilacap terus berupaya meningkatkan peluang kerja di daerah, melalui kegiatan padat modal dan padat karya. Salah satunya yakni menjalin sinergi dengan Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan.
Bupati Cilacap, Syamsul Aulia Rachman mengatakan, tim pengentasan kemiskinan di Cilacap telah dibentuk, dengan tujuan mendorong kewirausahan di kalangan petani, nelayan, dan birokrasi.
"Badan Pengentasan Kemiskinan akan membersamai, agar investasi-investasi bisa menyasar di kantong kemiskinan di Cilacap. Kami berharap tentunya tim akan mendatangkan investor, khususnya yang padat modal dan padat karya, karena hanya dengan menciptakan lapangan kerja yang luas, kemiskinan bisa kita tekan," kata Syamsul.
BACA JUGA:Pemulangan Jenazah PMI Warga Banyumas di Peru Terkendala Biaya
BACA JUGA:Latih Mantan PMI Jadi Paralegal
Syamsul mengatakan, Pemerintah Kabupaten Cilacap terus berkomitmen untuk mendorong promosi investasi dan pengembangan potensi daerah, serta memperkuat sinergi dengan Pemerintah Provinsi dan stakeholder lainnya untuk kemajuan ekonomi lokal yang berkelanjutan.
"Kami juga meminta agar Pemprov Jateng dapat berkoordinasi pemerintah pusat supaya dapat meningkatkan peluang investasi di Kabupaten Cilacap. Kami menjanjikan karpet merah bagi para investor yang akan masuk ke Cilacap," kata Syamsul.
Syamsul menambahkan, jika Cilacap dapat dikembangkan lebih bagus lagi, maka akan menjadi mirip Singapura atau Singapore of Java. Dengan demikian, angka kemiskinan dapat ditekan. (ray)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


