Banner v.2
Banner v.1

Warga Desa Watuagung Swadaya Buat Jembatan Darurat di Jalan Kabupaten, Desak Respon Cepat Pemerintah

Warga Desa Watuagung Swadaya Buat Jembatan Darurat di Jalan Kabupaten, Desak Respon Cepat Pemerintah

Proses pembuatan jembatan darurat di jalan kabupaten ruas Kamulyan-Watuagung menggunakan batang pohon kelapa sebagai gelagar, Rabu (11/12/2024).-FIJRI/RADARMAS-

BANYUMAS, RADARBANYUMAS.CO.ID - Warga Desa Watuagung swadaya membuat jembatan darurat di jalan kabupaten ruas Kamulyan-Watuagung sta 2+300, Rabu (11/12/2024). Sebab, urgen untuk efektivitas lalu lintas pengguna jalan.

"Warga swadaya menggunakan batang pohon kelapa untuk membuat jembatan darurat di jalan kabupaten," tegas warga setempat, Suwaryo di lokasi.

Jembatan afur atau saluran pembuangan saat ini sudah dalam kondisi kritis. Nyaris seluruh badan jembatan amblas. Bahkan satu sisi tembok sedada telah patah dan ambrol.

Warga mendesak respon cepat dari Pemerintah Kabupaten Banyumas untuk melakukan penanganan kerusakan jembatan. Setelah dilakukan berbagai upaya prosedural seperti pengajuan proposal ke Pj Bupati.

BACA JUGA:Jembatan Saluran Pembuangan di Ruas Jalan Kamulyan-Watuagung Amblas

BACA JUGA:Warga Desa Watuagung Galang Donasi Tangani Jembatan Amblas

"Sampai kapan warga menunggu jembatan ditangani oleh kabupaten?. Kami menunggu secepatnya, jangan lamban," desak Suwaryo.

Pengguna jalan Ferdi asal Kecamatan Sumpiuh sedang mengantre bergantian dengan pengendara sepeda motor lain yang melintasi jembatan rusak. Sebagai pedagang ia menuturkan sering melintas.

Jembatan merupakan akses utama warga lokal dan jalur antar kecamatan. Juga, antar kabupaten yaitu Banyumas, Banjarnegara dan Kebumen. 

"Berharap jembatan di Watuagung ini segera diperbaiki. Supaya tidak menghambat perjalanan," tukas Ferdi.

BACA JUGA:Tebing Setinggi 5 Meter di Krumput Longsor, Pembersihan Material Gunakan Alat Berat dan Damkar

BACA JUGA:Terdampak Genangan, Warga Gerumbul Nusapule Minta Pasokan Air Bersih Ditunda

Suwaryo menambahkan, jembatan afur merupakan bangunan lawas. Diperkirakan telah berusia 30an tahun yang ketika itu masih berstatus sebagai jalan desa. Sehingga, sudah semestinya dibangun baru.

Terpisah, Staf Jalan Unit Pelaksana Teknis Dinas Pekerjaan Umum (UPTD PU) Wilayah Sumpiuh Sultoni mencatat kerusakan jembatan bertambah berat. Bagian yang ditutup plat baja pun telah amblas.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: