Ini Ciri-Ciri Daerah yang Rawan Demam Berdarah

Minggu 10-03-2024,12:50 WIB
Reporter : Ikhwan Adriansyah
Editor : Bayu Indra Kusuma

BACA JUGA:8 Penyakit yang Disebabkan Oleh Nyamuk, Tak Hanya Demam Berdarah dan Malaria saja!

Saluran air yang menggenang dapat menjadi sarang bagi nyamuk Aedes aegypti untuk bertelur dan berkembang biak. Daerah-daerah yang memiliki banyak saluran air yang menggenang, terutama jika tidak terawat dengan baik, menjadi lingkungan yang ideal bagi perkembangbiakan nyamuk pembawa virus DBD.

Berbagai daerah di Indonesia memiliki ciri khas saluran air yang menggenang, sehingga meningkatkan risiko penyebaran DBD. Seperti daerah-daerah pesisir seringkali memiliki saluran air seperti parit-parit atau sungai-sungai kecil yang dapat menggenang saat air pasang atau akibat curah hujan tinggi.

Kota-kota besar yang memiliki sistem drainase yang kurang efektif atau terhambat oleh sampah-sampah dapat menyebabkan terjadinya genangan air di berbagai tempat. Dan daerah perdesaan, saluran air seperti parit atau irigasi yang tidak terpelihara dengan baik juga dapat menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk pembawa virus DBD.

3. Daerah yang Banyak Tumpukan Sampah dan Barang Bekas

Tumpukan sampah dan barang bekas merupakan faktor lingkungan yang sering kali menjadi pemicu penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD) di berbagai daerah. Pemahaman akan risiko yang terkait dengan kondisi ini sangat penting untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat.

BACA JUGA:Satu Orang Meninggal Akibat Demam Berdarah di Cilacap

BACA JUGA:26 Warga Kecamatan Bukateja Terjangkit Demam Berdarah

Tumpukan sampah dan barang bekas, terutama jika tidak dikelola dengan baik, dapat menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti, vektor penyakit DBD. Barang-barang bekas seperti botol plastik, kaleng, dan ban bekas yang menumpuk di lingkungan dapat menampung air hujan dan menjadi tempat ideal bagi nyamuk untuk bertelur.

Indonesia, dengan tingkat kepadatan penduduk yang tinggi dan kurangnya infrastruktur pengelolaan sampah yang memadai di beberapa daerah, seringkali menghadapi masalah dengan tumpukan sampah dan barang bekas.

Seperti Kota-kota besar yang padat penduduknya seringkali mengalami masalah dengan tumpukan sampah dan barang bekas di berbagai sudut kota. Dan daerah perkampungan dengan tingkat kepadatan penduduk yang tinggi, tumpukan sampah dan barang bekas seringkali menjadi pemandangan umum di sekitar permukiman.

Selain itu daerah yang ada di pinggiran kota atau kawasan industri yang kurang mendapat perhatian dalam pengelolaan sampah juga rentan terhadap penumpukan sampah dan barang bekas.

4. Daerah dengan Tampungan Air yang Tidak Rutin Dikuras

Tampungan air yang tidak rutin dikuras menjadi salah satu faktor lingkungan yang meningkatkan risiko penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD) di berbagai daerah. Pemahaman akan bahaya dari kondisi ini penting untuk mengambil langkah-langkah pencegahan yang efektif.

BACA JUGA:Serum Pendeteksi Demam Berdarah Sudah Didistribusikan Ke Puskesmas di Banyumas

BACA JUGA:KLB Demam Berdarah Tidak Boleh Terulang Lagi di Banyumas

Kategori :