BANYUMAS, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Tanaman padi di sebagian areal persawahan di Desa Karangpetir Kecamatan Tambak diserang hama burung. Rombongan burung memakan malai.
Petani menyayangkan adanya serangan hama burung yang tidak bisa dihindari. Di saat stok gabah semakin menipis dan harga beras sedang mahal.
"Dalam seminggu ini setiap pagi sawah selalu ramai petani yang mengusir burung," ujar petani setempat Sukardi, Minggu (4/2/2024).
Kawanan burung sudah datang ke sawah sekira pukul 05.30 pagi. Banyaknya unggas pemakan biji-bijian itu membuat petani sedikit kewalahan.
BACA JUGA:Jokowi Tinjau Kegiatan Tanam Padi di Sokaraja, Minta Produksi Beras Meningkat
BACA JUGA:Jadi Lumbung Padi di Kabupaten Cilacap, Tanaman Padi di Maos Masih Diserang Gulma
Berbagai macam cara dilakukan oleh petani untuk mengurangi kerugian terdampak serangan burung. Diantaranya cara tradisional memasang bebunyian dari kaleng bekas.
"Selain bebunyian dari kaleng, saya pakai senapan untuk mengusir burung," imbuh petani lainnya Solehan.
Solehan menambahkan rombongan burung juga menyerang sawah petani saat sore. Ketika sinar matahari terasa mulai menghangat pertanda burung-burung berdatangan.
Cara mengusir burung di sore hari sering melibatkan anak-anak. Suasana di areal persawahan bahkan menjadi lebih riuh.
BACA JUGA:Ratusan Hektare Tanaman Padi Puso Akibat Kekeringan
BACA JUGA:Menggali Makna dan Keunikan Tradisi Mimiti Pari, Ritual Sebelum Panen Padi di Banyumas
"Anak-anak ikut mengusir burung pakai mercon spirtus, yang biasanya dimainkan pada saat bulan puasa. Jadi tambah ramai kalau sore," kata Solehan.
Petani menceritakan pada musim tanam satu penghujan ini bukan hanya hama burung yang menyerang tanaman padi. Sebelumnya, tikus sempat membuat petani ketar ketir.
Serangan hama tikus dan burung mengancam produktivitas panen padi. Sehingga petani berupaya semampunya untuk menekan kerugian.