Selain akan mensupport pelaku usaha hiburan yang memiliki kendala dalam perijinan penjualan minuman beralkohol tersebut.
BACA JUGA:Diduga Timbulkan Kebisingan, Warga Demo Tempat Hiburan di Purwokerto
Dalam pembinaan itu, ditegaskan juga agar pelaku usaha hiburan malam dapat menjaga ketertiban dan ketentraman masyarakat.
"Hiburan malam itukan biasanya menjadi tempat kerawanan sosial. Ini kita bina agar tetap menjaga marwah masyarakat tidak mengganggu, sehingga tidak ada lagi laporan dari masyarakat," tambahnya.
Termasuk, menjaga kondusifitas lingkungan, dan peduli lingkungan sekitar.
"Itu kan ternyata dulu ada yang namanya kramas, salah satu perkumpulannya, tapi 2019 membubarkan diri. Dan dengan aturan terkait pariwisata, jadi mereka diharapkan membuat perkumpulan tetapi mereka yang secara keseluruhan," katanya
"Jangan kafe sendiri, karaoke sendiri pokoknya tempat hiburan malam bisa bersatu dibawah koordinasi PHRI. Jadi ini mereka lalukan koordinasi secara internal dulu, baru setelah itu koordinasi dengan Dinpora dan Satpol PP," pungkasnya. (win)