BANYUMAS, RADAR BANYUMAS - Jembatan lawas Kali Cawang Desa Banjarpanepen, Kecamatan Sumpiuh patah hampir setahun ini. Dan sampai sekarang belum mendapatkan penanganan. Padahal, kondisi jembatan berpotensi membahayakan.
Kepala Desa Banjarpanepen, Mujiono menceritakan, dalam kurun waktu sejak jembatan patah, ada dua kendaraan roda empat yang nyaris terperosok. Satu diantaranya adalah pengunjung wisata.
"Agar kejadian tidak terulang, dipagar seadanya dengan bambu," kata Mujiono, Minggu (13/8).
BACA JUGA:Geger! Warga Bantarsari Temukan Bayi Laki-Laki di Teras Rumah, Tali Pusar Masih Menempel
Pemerintah Desa Banjarpanepen berharap, segera ada tindakan dari dinas terkait untuk pembongkaran jembatan lawas. Padahal sebelumnya dinas terkait sudah pernah melakukan survei.
"Badan jembatan mengalami patah, kondisi diperparah oleh kondisi pilar yang sudah miring," jelas Mujiono.
Ketika dilakukan pembongkaran jembatan, yang dikoordinasi pemerintah desa, memiliki resiko bahaya yang tinggi. Terlebih, tidak memiliki peralatan penunjang. Dikhawatirkan membahayakan pekerja, karen faktor keselamatan menjadi taruhan.
Pemerintah Desa Banjarpanepen menunggu dinas terkait untuk penanganan jembatan. Mumpung musim kemarau, debit air sungai sedang menyusut drastis.
BACA JUGA:Tipu Warga Desa Losari, Dua Warga Ciamis Divonis 4 Tahun dan 3 Tahun Penjara
"Kalau dihancurkan sendiri manual menggunakan bodem, resikonya ke keselamatan pekerja," imbuh Mujiono.
Di Kali Cawang terdapat dua jembatan posisi bersisian. Jembatan lawas sudah tidak difungsikan dan menjadi terdampak banjir pada Oktober 2022 silam.
Apabila tidak dibongkar, di musim penghujan mendatang dikhawatirkan menghantam jembatan di sebelahnya saat debit air meningkat. Sedangkan jembatan merupakan akses vital warga. (fij)