Fitur keselamatan juga masih tergolong standar. Belum ada adaptive cruise control atau lane keep assist, jadi tetap butuh kewaspadaan penuh dari pengemudi.
Tapi untuk mobil dengan harga mulai dari Rp200 jutaan, fitur yang ditawarkan sebenarnya sudah lebih dari cukup. Apalagi buat kamu yang baru pertama kali menjajal mobil listrik.
Mobil ini cocok buat gaya hidup urban yang dinamis. Tapi jangan menganggapnya sebagai mobil segalanya, karena tiap kendaraan punya segmen dan fungsinya sendiri.
BACA JUGA:Harga dan Spesifikasi Wuling New Air EV, Mobil Listrik Stylish Terbaru
BACA JUGA:Keunggulan Elf NLR B: Mobil Mikrobus Nyaman, Irit, dan Andal untuk Perjalanan Jauh
Nilai Investasi dan Daya Tarik Sosial
Punya Air EV bukan cuma soal kendaraan, tapi juga lifestyle statement. Banyak yang tertarik karena ingin terlihat eco-conscious dan mendukung masa depan yang lebih hijau.
Mobil ini memang menarik perhatian di jalan. Desainnya yang imut dan futuristik sering bikin orang melirik dan bertanya-tanya.
Tapi soal nilai jual kembali, mobil listrik masih dalam fase awal di Indonesia. Belum ada data pasti soal depresiasi harga, jadi kamu harus siap dengan risiko nilainya turun lebih cepat.
Namun kalau kamu pakai mobil ini untuk kebutuhan sehari-hari dalam kota, kamu justru bisa hemat banyak. Belum lagi insentif dari pemerintah seperti bebas ganjil-genap di beberapa daerah.
Ke depan, semakin banyak orang yang mulai terbiasa dengan kendaraan listrik. Jadi Wuling Air EV bisa jadi pionir di garasi kamu.
BACA JUGA:Mobil Elf, Kendaraan Serbaguna dengan Banyak Varian Kapasitas
BACA JUGA:Volkswagen ID. EVERY1, Mobil Listrik Murah dengan Teknologi Canggih yang Siap Dirilis
Infrastruktur Charging: Tantangan Terbesar
Hal yang sering dilupakan calon pengguna mobil listrik adalah soal tempat charging. Di kota besar seperti Jakarta atau Surabaya, SPKLU mulai banyak, tapi belum tersebar merata.
Kamu harus pastikan punya akses ke colokan listrik di rumah atau apartemen. Tanpa itu, punya mobil listrik bisa jadi merepotkan.
Untuk kamu yang tinggal di rumah tapak, biasanya lebih mudah pasang home charger. Tapi untuk penghuni apartemen, kamu perlu izin pengelola dan itu bisa memakan waktu.
Beberapa mal dan gedung perkantoran sudah mulai sediakan charging station. Tapi tetap belum bisa diandalkan penuh sebagai solusi harian.