PURWOKERTO, RADARBANYUMAS – Metode pembayaran naik Trans Banyumas kini ditambah. Mulai awal bulan Februari penumpang Trans Banyumas bisa melakukan transaksi dengan QR Ticket Validator.
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Utama PT Banyumas Raya Transportasi, Ipoeng Martha Marsikun.
"Penumpang bisa menampilkan barcode dari aplikasi pembayaran. Scan di alat TOB dan masukan nominal tarif," jelasnya.
Metode tersebut ditambah sebagai bentuk kenyamanan dan keamanan. Hal ini salah satunya dilakukan untuk meminimalisir kecurangan penumpang. Terkadang masih ada penumpang yang tidak memberitahu jika pembayaran berhasil.
BACA JUGA:Subsidi Bertahan, Tarif Bus Trans Jateng Tak Berubah
BACA JUGA:Pemkab Ajukan Hand Over Trans Banyumas Dibantu Renstra Kemenhub
"Sekarang sudah bisa. Ketika alat berbunyi berarti berhasil," kata Ipoeng.
Penambahan metode QR Ticket Validator masih dalam satu perangkat yang sama. Yakni disebut alat Tap On Bus (TOB).
Kini alat TOB bisa digunakan untuk tap-in kartu e-money, scan qris dan qris validator. Alat TOB di seluruh bus Trans Banyumas telah di upgrade.
"Sudah dicoba atau trial and error sejak pertengahan Januari 2025. Dalam masa percobaan ini belum match sistem yang ada di TOB dengan provider," ungkapnya.
BACA JUGA:Sempat Diumumkan Berhenti Operasi Sementara, Trans Banyumas Tetap Melayani Masyarakat Banyumas
BACA JUGA:Penumpang Trans Banyumas Turun Sepuluh Persen saat Libur Isra Mi'raj-Imlek
Ipoeng menyebut metode pembayaran naik Trans Banyumas masih didominasi dengan kartu e-money. Selain kartu e-money juga scan qris. Trans Banyumas tidak melayani pembayaran secara tunai.
Di 2024 pendapatan mengalami kenaikan dari Rp 3,6 M menjadi Rp 4 M lebih. Kenaikan disumbang dari kategori penumpang umum. Dengan harga tiket yang lebih besar yakni Rp 3900.
"Total dengan yang menggunakan tap-in e-money Rp 2,9 M. Sedangkan QRIS Rp 1,2 M," sebut dia. (alw)