PURBALINGGA, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) memakan korban jiwa di Kecamatan Bukateja, Kabupaten Purbalingga. Dua pasien DBD di Kecamatan Bukateja dinyatakan meninggal dunia.
Camat Bukateja Nur Azizah Erlita mengatakan, pasien DBD yang meninggal dunia di Kecamatan Bukateja, bukan murni disebabkan oleh penyakit yang disebabkan nyamuk Aedes Aegepty ini.
"Kasus yang di Wirasaba, sebenarnya penyebab utamanya komorbidnya. Namun, pas cek darah positif DBD," katanya kepada Radarmas, Minggu, 21 April 2024.
Dia menjelaskan, untuk kasus yang ditemukan di Desa Kedungjadi berdasarkan informasi yang didapatkan diketahui terjangkit bukan di wilayah Kedungjati.
BACA JUGA:Bupati Tiwi Berharap Potensi Paralayang Purbalingga Dilanjut
BACA JUGA:Jelang Liga 3 Nasional, Lini Tengah Persibangga Masih Belum Optimal
Pasien merupakan pemudik yang sebelumnya sempat pergi ke Krenceng, Kejobong. "Ke Kedungjati sudah sakit," ujarnya.
Sementara itu, kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dilaksanakan di Desa Wirasaba Kecamatan Bukateja. Kegiatan dilaksanakan untuk mencegah penyakit demam berdarah.
Kegiatan PSN diikuti oleh Polsek Bukateja, personel TNI, petugas kesehatan UPTD Puskesmas Bukateja, perangkat desa, bidan desa, kader kesehatan, serta warga masyarakat.
Kapolsek Bukateja Iptu Dono Hendarto mengatakan, data sampai bulan April ini, ada 75 kasus DBD yang terjadi di wilayah Kecamatan Bukateja.
BACA JUGA:Pemohon AK1 di MPP Purbalingga Melonjak Hingga 200 Orang Per Hari
BACA JUGA:Kasus DBD Terus Bertambah, Jumlah Empat Bulan Terakhir Sudah Menyamai Tahun Lalu
"Kami akan terus aktif melaksanakan kegiatan PSN bersama unsur terkait. Tidak hanya di Desa Wirasaba namun di desa-desa lainnya," ujarnya.
Kepala Desa Wirasaba Riyadi mengatakan, dari enam kasus demam berdarah di Desa Wirasaba, satu orang meninggal dunia," ucapnya.
Dia menambahkan, pemberantasan sarang nyamuk di Desa Wirasaba menyasar 615 rumah.