Banner v.2
Banner v.1

Kunjungan Wisata di Cilacap Sepi di Akhir Bulan, Pantai Masih Jadi Primadona

Kunjungan Wisata di Cilacap Sepi di Akhir Bulan, Pantai Masih Jadi Primadona

Pengunjung wisata saat berada di Pantai Tegalkamulyan Cilacap.-RAYKA/RADARMAS-

CILACAP, RADARBANYUMAS.CO.ID – Kunjungan wisatawan ke berbagai destinasi wisata di Kabupaten Cilacap pada akhir bulan ini sepi, meski libur panjang. Hal ini disebabkan oleh kesibukan anak-anak sekolah yang tengah menjalani ujian akhir semester serta masa pendaftaran kenaikan jenjang pendidikan.

"Wisata Cilacap umumnya wisata keluarga. Saat ini anak-anak sekolah sedang ujian ada juga mempersiapkan pendaftaran sekolah. Jadi, kunjungan wisata keluarga memang tidak ada peningkatan," ujar Adyatama Kepariwisataan dan Ekraf Ahli Muda Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Cilacap, Ida Farida, Senin (2/6/2025).

Meskipun demikian, destinasi pantai di Cilacap tetap menjadi daya tarik utama bagi wisatawan yang datang, baik dari dalam maupun luar daerah. Beberapa pantai yang masih mencatat kunjungan tertinggi antara lain Pantai Kemiren, Pantai Widarapayung, Teluk Penyu, dan Pantai Jetis.

"Kalau hari biasa memang sepi, tapi akhir pekan tetap ada yang datang, terutama ke pantai. Meskipun tidak seramai musim liburan, pengunjung masih terlihat," tambahnya.

BACA JUGA:Pembahasan UMSK di Cilacap Temui Jalan Buntu, Buruh Protes dan Bentangkan Spanduk Panjang di Alun-Alun

Pihaknya memperkirakan kunjungan akan kembali meningkat memasuki masa libur sekolah pertengahan Juni mendatang. "Ini siklus tahunan, biasanya menjelang libur sekolah memang agak sepi, tapi akan melonjak saat liburan dimulai," kata Ida.

Dengan potensi wisata pantai yang cukup besar, Cilacap terus berbenah dalam pengelolaan dan promosi destinasi wisatanya. Fasilitas umum dan kebersihan pantai juga menjadi fokus utama demi memberikan kenyamanan bagi pengunjung di masa mendatang.

Pihaknya juga mendorong pengembangan desa wisata sebagai bagian dari strategi pariwisata berkelanjutan di Cilacap. Salah satu upaya yang dilakukan adalah mendorong desa-desa untuk menggali potensi lokal dan mengemasnya dalam bentuk paket wisata terpadu.

"Desa bisa mulai dengan mengidentifikasi daya tarik wisata yang dimiliki, seperti keindahan alam, atraksi kesenian, event budaya, hingga kegiatan home industri. Semua itu bisa dirangkai menjadi satu paket wisata yang lengkap, termasuk perhitungan waktu dan harga yang terjangkau," jelas Ida.

BACA JUGA:Jalan Gelap di Cilacap Mulai Ditangani, 17 Titik PJU Akan Dipasang Tahun 2025

Ida mengatakan, dengan adanya paket wisata yang jelas dan terstruktur, masyarakat atau wisatawan tidak hanya berkunjung, tetapi juga mendapatkan pengalaman yang menyeluruh, mulai dari edukasi, hiburan, hingga pemberdayaan ekonomi lokal.

"Kami ingin desa-desa wisata ini nantinya bisa menjadi tujuan alternatif, tidak hanya bergantung pada pantai. Selain memperluas pilihan destinasi, ini juga menjadi peluang ekonomi baru bagi warga desa," tambahnya.

Program ini diharapkan dapat memperkuat identitas lokal dan menjadikan desa sebagai pelaku aktif dalam pengembangan sektor pariwisata daerah. (ray)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: