Jamie Vardy Akan Tinggalkan Leicester City, Ini Perjalanan dan Warisannya
Jamie Vardy Akan Tinggalkan Leicester City, Ini Perjalanan dan Warisannya--lcfc.com
Kekalahan tipis 0-1 dari Liverpool pekan lalu memastikan Leicester kembali turun kasta. Dalam tiga musim terakhir, ini adalah kali kedua mereka harus terdegradasi dari kasta tertinggi sepak bola Inggris.
Banyak pemain hebat yang pernah mengenakan jersey Leicester, tapi tidak banyak yang bisa menyamai pengaruh Jamie Vardy. Ia bukan hanya pencetak gol, tapi juga lambang perjuangan dan loyalitas selama lebih dari satu dekade.
Riyad Mahrez dan N’Golo Kante juga ikut berjaya bersama Leicester, tapi keduanya memilih hengkang saat berada di puncak karier. Jamie Vardy berbeda — ia bertahan, terus bertarung, dan bahkan merebut Sepatu Emas Premier League pada 2020.
BACA JUGA:Pemain Leicester City Kibarkan Bendera Palestina
BACA JUGA:Jadi Elite Eropa, Leicester City Diuji
Kisah Jamie Vardy seperti dongeng modern: dari klub kasta bawah ke panggung Premier League, lalu mencetak sejarah. Bahkan di usia 38, ia masih jadi ancaman nyata bagi pertahanan lawan dan tetap jadi tumpuan utama.
Sikapnya yang penuh semangat di lapangan sering membuat panas lawan, tapi juga jadi hiburan tersendiri. Tak heran jika ia dielu-elukan oleh publik Inggris saat tampil di Euro 2016 dan Piala Dunia 2018.
Jamie Vardy membawa semangat khas pemain non-liga ke level tertinggi. Ia seperti mengajak semua orang percaya bahwa kerja keras dan tekad bisa menaklukkan segalanya.
Kecepatannya, insting mencetak gol, dan kelicikan di kotak penalti membuatnya jadi mimpi buruk bek lawan. Dalam 10 tahun terakhir, hanya Mohamed Salah dan Harry Kane yang mencetak lebih banyak gol darinya di Premier League.
BACA JUGA:Laga WSL Arsenal W.F.C Vs Leicester City W.F.C, Foord Cetak Dua Gol, Skor Akhir 5-1
BACA JUGA:Liverpool (5) 3-3 (4) Leicester: The Reds Lengkapi Semifinalis Piala Liga
Musim ini mungkin bukan akhir yang indah, tapi itu tidak menghapus statusnya sebagai legenda. Jamie Vardy akan selalu dikenang sebagai salah satu striker terbaik yang pernah dimiliki Inggris.
Manajer Leicester saat ini, Ruud van Nistelrooy, mengungkapkan bahwa keputusan Vardy meninggalkan klub benar-benar datang dari hati. Kecintaan Jamie Vardy pada Leicester begitu jelas saat ia menyampaikan keputusannya secara pribadi.
Van Nistelrooy mengatakan mereka sempat berbincang panjang soal karier luar biasa sang striker. Ia menyebut Vardy sebagai figur penting yang sulit digantikan, baik di dalam maupun luar lapangan.
Jamie Vardy tinggal butuh empat penampilan lagi untuk mencapai angka 500 bersama Leicester City. Pencapaian luar biasa ini menandai betapa besarnya kontribusi sang striker sejak pertama kali datang dari klub kecil.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


