Akses Jalan di Kecamatan Sumpiuh Masih Banyak yang Harus Diperbaiki
Kepala desa/lurah dan lintas sektoral mengikuti musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) tingkat Kecamatan Sumpiuh, Selasa (27/2/2024) di Pendopo Surya Kusuma Yuda.-Fijri Rahmawati/Radar Banyumas-
BANYUMAS, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Mayoritas desa di wilayah Kecamatan Sumpiuh mengusulkan perbaikan jalan sebagai prioritas, dalam acara musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) tingkat kecamatan, Selasa (27/2/2024) di Pendopo Surya Kusuma Yuda.
Salah satu desa yang mengusulkan perbaikan jalan adalah Bogangin. Kepala Desa Bogangin, Misnad menjelaskan, di desanya terdapat ruas jalan kabupaten akses pendidikan yang mendesak membutuhkan penanganan.
"Jalan pendidikan Kronjot dari lima kilometer baru terealisasi dua kilometer. Jadi, masih tersisa tiga kilometer," rinci Misnad dalam kegiatan yang dihadiri lintas sektoral.
Ruas jalan kabupaten tersebut sejak Misnad menjabat sebagai kepala desa pada 2013 silam, selalu diusulkan. Akan tetapi hingga 2024 ini, pembangunan belum tuntas.
BACA JUGA:Jalan Rusak Kota Mulai Dikebut Perbaikan
BACA JUGA:Jalan Rusak di Pasar Sumpiuh, Belum Ada Penanganan dari Anggaran Induk
Oleh karena itu, pada kesempatan Musrenbang Kecamatan Sumpiuh dalam rangka penyusunan RKPD Kabupaten Banyumas tahun 2025, Misnad berharap usulannya dapat terealisasi dan tidak hanya sebatas menjadi input rutin tahunan dalam musrenbang.
Sehubungan dengan kondisi kerusakan jalan kabupaten di Desa Bogangin, peserta musrenbang, Sri Sunarti membeberkan pengalamannya selama menjadi guru sekolah dasar di Kronjot.
"Pagi hari jalan berkabut dengan jarak pandang sekira satu meter dan kondisi jalan ekstrim," tutur Sri.
Kondisi jalan rusak semakin memperihatinkan ketika musim penghujan. Akses menjadi bertambah sulit. Padahal, ruas jalan untuk pendidikan.
BACA JUGA:Usulan Pembangunan Fisik Dominasi Musrenbang Kecamatan
BACA JUGA:Ketua DPRD : Musrenbang Libatkan Seluruh Stakeholder Pembangunan
Pendamping Kecamatan Sumpiuh Bappedalitbang Kabupaten Banyumas, Dinan Nafindro menyampaikan, penanganan jalan rusak salah satunya di Desa Bogangin merupakan hal kompleks untuk dijawab.
"Karena program berbasis anggaran maka akhirnya banyak yang tidak terpenuhi," jelas Nafindro.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: