Sempat Diwarnai Aksi Dorong-dorongan dan Bakar Ban, Aliansi Mahasiswa Banyumas Raya Nilai Demokrasi Sudah Dike

Sempat Diwarnai Aksi Dorong-dorongan dan Bakar Ban, Aliansi Mahasiswa Banyumas Raya Nilai Demokrasi Sudah Dike

BAKAR BAN. Bakar ban, mewarnai aksi unjuk rasa yang dilakukan aliansi Mahasiswa Banyumas Raya, Senin (19/2).-AAM JUNI/RADARMAS-

PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Aliansi Mahasiswa Banyumas Raya, melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor bupati, Senin (19/2). Aksi yang menyuarakan mengenai kondisi demokrasi Indonesia saat ini, sempat diwarnai aksi saling dorong antara mahasiswa dan polisi serta aksi bakar ban. 

Koordinator aksi Ilham Al Hamdi mengatakan, ada sekitar 200 mahasiswa dari berbagai kampus yang ada di Banyumas yang ikut serta dalam aksi itu. Aksi tersebut sebagai respon mahasiswa yang ada di Kabupaten Banyumas terkait wajah demokrasi Indonesia saat ini. 

"Hari ini kawan-kawan Aliansi Mahasiswa Banyumas Raya sedang menggelar aksi, dimana mengenai demokrasi. Kita bisa melihat, demokrasi Indonesia sedang tidak baik-baik saja kita bisa melihat bahwa rezim otoriter Jokowi sudah menghambur-hamburkan konstitusi," kata dia. 

BACA JUGA:Putaran Kedua Imunisasi Sub PIN Polio di Cilacap Sudah Dimulai

Aksi tersebut ia jelaskan, juga menjadi salah satu upaya untuk menyadarkan masyarakat untuk tetap bisa kondusif di tengah kondisi demokrasi saat ini. 

"Kita bisa menaruh harapan besar kepada Banyumas untuk segera bagaimana caranya biar mensadarkan masyarakat agar tetap kondusif. Dikhawatirkan ada gejolak-gejolak perubahan yang ada dalam iklim demokrasi Indonesia," paparnya.

Lanjut, dalam aksi tersebut ia jelaskan poin yang ditekankan adalah terkait sikap mahasiswa di Banyumas yang menilai jika demokrasi di Indonesia saat ini telah dikebiri. 

BACA JUGA:Sinkronisasi Data, Proses Penghitungan Suara di Cilacap Dihentikan Sementara

"Kita hanya sebatas referensi saja. Kita tidak akan menuntut kepada pemerintahan Kabupaten Banyumas, tapi kita hanya merepresentasikan inilah kita mahasiswa Banyumas. Pemilu tidak netral itu salah satu contohnya. Kita bisa melihat konstitusi dikebiri yang aturan yang tidak bisa menjabat menjadi menjabat. Kita tidak boleh memainkan apa yang dinamakan konstitusi," ucapnya. (aam)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: