Harga Beras Naik, Pemkab Prioritas Pantau Dua Pasar Di Banyumas

Harga Beras Naik, Pemkab Prioritas Pantau Dua Pasar Di Banyumas

Petugas droping memasok beras dari Bulog ke pedagang di Pasar Manis, Purwokerto, Kamis (15/2/2024). -DIMAS PRABOWO/RADARMAS-

PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID  - Pasar Manis dan Pasar Wage, bakal menjadi prioritas Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Banyumas untuk monitoring harga beras. Saat ini harga beras tengah meroket di kisaran Rp 16 ribu sampai Rp 17 ribu per kilonya. 

"Dua pasar itu karena merupakan pasar pantauan untuk inflasi di Kabupaten Banyumas," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Banyumas Titik Pujiastuti. 

Dia menjelaskan, naiknya harga beras disebabkan karena di Kabupaten Banyumas saat ini belum memasuki musim panen. 

BACA JUGA:Masyarakat Banjarsari Didorong Perhatikan Gizi dan Pola Makan Sehat Anak

"Untuk stok beras di Bulog masih aman. Hanya saja tidak semua masyarakat suka beras Bulog," tuturnya. 

Untuk pemantauan pasar sendiri bakal dilakukan secara rutin mulai dari tanggal 15, 19, 21, 26, 28 Februari. 

"Kita akan evaluasi setiap hari," ucapnya. 

BACA JUGA:Tim Jogoboyo Siap Mengamankan Banyumas Kota Lama

Sementara itu Pj Sekda Kabupaten Banyumas Junaidi mengatakan, terkait tingginya harga beras Pemkab Banyumas sudah melakukan beberapa upaya. Salah satunya adalah  berkolaborasi Bulog untuk beras subsidi. 

"Hari ini beras SPHP sebanyak 7 ton di Pasar Manis. Kita bertemu pedagang untuk mengingatkan agar tidak dijual diluar," paparnya. 

Menurutnya, dengan adanya upaya tersebut bisa menekan harga beras saat ini. Dan bisa menjadi upaya stabilisasi harga. 

BACA JUGA:Tidak Istithoah, Satu Calon Jemaah Haji Dari Kemranjen Gagal Berangkat

"Kita akan terus lakukan sampai nanti harganya bisa stabil," paparnya. 

Disisi lain, Pimpinan Cabang Bulog Banyumas Rasiwan menjelaskan, saat ini di Kabupaten Banyumas tengah mengalami paceklik. Hal itu disebabkan oleh adanya El Nino. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: