Tidak Istithoah, Satu Calon Jemaah Haji Dari Kemranjen Gagal Berangkat
Dalam rapat koordinasi kesiapan pemberangkatan haji tahun ini, dari Dinas Kesehatan Banyumas menyampaikan baru satu CJH yang tidak Istithoah sehingga gagal berangkat.-Yudha Iman Primadi/Radar Banyumas-
BANYUMAS, RADARBANYUMAS>DISWAY.ID - Dalam rapat koordinasi kesiapan pemberangkatan haji, Kamis (15/2), diketahui satu Calon Jemaah Haji (CJH) dari Kemranjen gagal berangkat tahun ini karena tidak Istithoah.
Sub Koordinator Surveilans, Imunisasi, dan Kejadian Luar Biasa Dinas Keshatan Banyumas, Achmad Chairul Hamdi, SKM MKM mengatakan, dari 1.185 CJH Banyumas, data Dinas Kesehatan Banyumas baik itu jemaah urut porsi, prioritas lansia, kuota cadangan, maupun jemaah cadangan berhak lunas, masih ada CJH yang belum selesai pemeriksaan kesehatan.
Jemaah yang belum selesai pemeriksaan kesehatan untuk status Istithoah atau mampu secara kesehatan baik dari fisik dan mental, masih dalam proses. Terkait proses tersebut, dia meminta, agar Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umroh (KBIHU) ikut menenangkan jemaah yang belum muncul status Istithoahnya.
"Berdasarkaan data kami, masih ada jemaah yang pertama menunggu hasil pemeriksaan lanjutan, misalnya jemaah dengan pembengkakan jantung maka otomatis dirujuk. Ketika hasilnya belum keluar maka Istitoahnya belum keluar," katanya.
BACA JUGA:Antrean Rekam Biometrik Calon Jemaah Haji Kurang Teratur
BACA JUGA:Tambahan Lima Liter Air Zam-Zam Untuk Jemaah Haji Banyumas Belum Tuntas
Hamdi menjelaskan, selain menunggu hasil pemeriksaan lanjutan, ada juga CJH yang masih menunggu pemeriksaan evaluasi, misalnya untuk jemaah dengan diabetes sebanyak belasan orang. Selain itu terdapat dua jemaah yang menunggu rujukan dari dokter spesialis, dan 29 jemaah dalam proses pemeriksaan masih berlanjut serta yang belum pemeriksaan untuk jemaah urut porsi dua orang. Terakhir untuk jemaah berhak lunas ada 45 orang.
"Jadi total ada sekitar 120 CJH yang masih proses pemeriksaan kesehatan," terang dia.
Adapun untuk CJH Banyumas yang tidak Istithoah sampai saat ini baru satu orang dari Kemranjen karena Demensia atau pikun. Dari pihak keluarga sudah dapat menerima kondisi jemaah tersebut.
"Ada juga jemaah dari Kedungbanteng yang kami revisi status Istithoahnya. Karena ketika ada jemaah yang sudah akan berangkat kemudian tidak Istithoah dikhawatirkan kondisi kesehatannya semakin memburuk. Padahal yang bersangkutan juga sudah berusaha memperbaiki kondisi kesehatannya dan kami upayakan revisi starus Istithoahnya minimal untuk tahun ini bisa tunda," pungkas Hamdi. (yda)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: