Tren DBD di Banyumas Sepanjang Tahun 2023 Turun, Terjadi 273 Kasus dan 4 Orang Meninggal Akibat DBD

Tren DBD di Banyumas Sepanjang Tahun 2023 Turun, Terjadi 273 Kasus dan 4 Orang Meninggal Akibat DBD

Petugas Dinkes Banyumas saat melakukan fogging di Desa Pageraji Kecamatan Cilongok, Selasa (30/1/2024). -DINKES BANYUMAS UNTUK RADARMAS-

PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.CO.IDc- Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Banyumas menunjukkan tren penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2022 lalu. 

Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Banyumas, sepanjang tahun 2023 di Banyumas terjadi sebanyak 273 kasus DBD dengan jumlah 4 orang meninggal dunia. 

Hal tersebut, lebih rendah jika dibandingkan dengan kasus pada tahun 2022 lalu, yaitu terjadi sebanyak 307 kasus dan 13 orang meninggal dunia. 

BACA JUGA:Remaja Asal Rawalo, Banyumas Terseret Arus Pantai Sidayu Binangun, Pencarian Masih Dilakukan

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Banyumas Sito Hatmoko mengatakan, sepanjang tahun 2023 tren kasus DBD mengalami penurunan. 

"Angkas kasusnya turun, 2021 itu ada 263 kasus dengan 20 kematian. Tahun 2022 ada 307 kasus, 13 kematian. Dan tahun 2023 ada 273 dengan 4 kematian," katanya saat dikonfirmasi Radarbanyumas. 

Sito menyebutkan, jumlah kasus tertinggi di Kabupaten Banyumas pada tahun 2023 terjadi di Kecamatan Sokaraja yaitu dengan jumlah 27 kasus dan 1 kematian. 

BACA JUGA:89 Judul Buku Karya Siswa SMP N 1 Banyumas terbitan SIP Publishing, Diluncurkan Duta Baca Indonesia

Sedangkan wilayah lainnya yaitu Kecamatan Lumbir 4 kasus, Wangon 16 kasus dan 1 meninggal, Jatilawang 3 kasus, Rawalo 3 kasus, Kebasen 4 kasus, Kemranjen 8 kasus, Sumpiuh 2 kasus, Tambak 5 kasus, Somagede 2 kasus, Kalibagor 7 kasus, Banyumas 11 kasus, Patikraja 13 kasus, Ajibarang 9 kasus, Gumelar 2 kasus, Pekuncen 1 kasus, Cilongok 15 kasus, Karanglewas 21 kasus dan 1 meninggal, Purwokerto Barat 18 kasus, Purwokerto Timur 8 kasus, Purwokerto Selatan 19 kasus dan 1 meninggal, Purwokerto Utara 11 kasus, Kembaran 23 kasus, Sumbang 9 kasus,  Baturraden 9 kasus, serta Kedungbanteng 21 kasus.

Kemudian pada masa musim penghujan saat ini, untuk pencegahan, pihaknya menghimbau agar masyarakat tetap dapat menggalakkan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). 

"Tetap 3 plus, yaitu menguras, mengubur dan menutup tempat-tempat air. Kemudian plusnya adalah  mengindari gigitan nyamuk dengan kelambu atau dengan obat anti nyamuk oles dan sebagainya," himbau Sito. (win)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: