Menelusuri Kisah Kawah Sikidang, Legenda Pangeran Kidang dan Shinta Dewi

Menelusuri Kisah Kawah Sikidang, Legenda Pangeran Kidang dan Shinta Dewi

Kisah Kawah Sikidang-Instagram @nurafifatuzzahroh-

Dengan giat, Pangeran Kidang menggali tanah menggunakan tangan dan kadang-kadang tanduknya. Melihat hal itu, Shinta Dewi khawatir bahwa sang pangeran akan berhasil memenuhi permintaannya. Karena panik, Shinta Dewi meminta masyarakat untuk menimbun sumur yang sedang digali oleh sang pangeran - selagi sang pangeran masih berada di dasar sumur.

Karena banyaknya orang yang menimbun sumur itu, Pangeran Kidang akhirnya terkubur hidup-hidup di dalam sumur yang digalinya sendiri. Kemarahannya membentuk Kawah Sikidang.

Saat ini, Kawah Sikidang dikelola oleh Perum Perhutani. Saat berkunjung ke sana, disarankan untuk membawa masker karena udara di sekitar kawasan memiliki bau belerang yang kental. Pengunjung juga diingatkan untuk tidak terlalu dekat dengan kawah karena suhu di permukaan kawah utama mencapai 80-90 derajat Celcius.

Kawah Sikidang buka setiap hari dari jam 07.00 WIB sampai 16.00 WIB. Tiket masuk ke tempat wisata ini termasuk tiket terusan dengan Kompleks Candi Arjuna dengan harga Rp10.000 per orang.(amp)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: