65 Persen Guru Non ASN Madrasah Belum Sertifikasi

65 Persen Guru Non ASN Madrasah Belum Sertifikasi

Kesejahteraan guru madrasah non ASN di Banyumas butuh perhatian dari pemerintah pusat dengan masih banyaknya guru yang belum bersertifikasi.-Yudha Iman Primadi/Radar Banyuma-

BANYUMAS, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Berbanding terbalik dengan kesejahteraan guru madrasah PNS, 65 persen guru madrasah non ASN belum sertifikasi sampai awal tahun ini.

Kepala Kantor Kemenag Banyumas, Dr H Ibnu Asaddudin, MPd melalui Kasi Pendidikan Madrasah, Dr H Edi Sungkowo mengatakan, di Kabupaten Banyumas total guru madrasah non ASN belum sertifikasi sebanyak 1.945 orang. Sementara total guru madrasah non ASN sertifikasi sejumlah 1.033 orang, dengan 959 orang di antaranya sudah penyetaraan atau inpassing.

"Sisanya 59 orang belum inpassing karena terbentur usia yang di atas 55 tahun. Menag terus berjuang agar aturan pembatasan usia tersebut dapat direvisi," katanya.

Edi menjelaskan, untuk 959 guru madrasah non ASN sertifikasi yang sudah inpassing, nilai sertifikasi yang diterima per bulan berbeda sekira Rp 1 juta dengan yang non inpassing. Dibandingkan dengan data guru madrasah PNS sertfikasi di Banyumas, jumlah guru madrasah sertifikasi sudah mencapai 93 persen dari total guru madrasah PNS sebanyak 1.015 orang.

BACA JUGA:Sembilan PPPK Kemenag Banyumas Berasal dari Pegawai Honorer di Kantor Kemenag dan Guru Madrasah Negeri

BACA JUGA:Kemenag Siapkan Anggaran Rp 321,8 Miliar, Pencairan Tunjangan Inpassing Guru Madrasah Non ASN Dimulai!

"Yang belum sertifikasi hanya 73 orang. Yang sertifikasi 942 orang ditambah pengawas madrasah 18 orang," terang dia.

Disinggung mengenai banyaknya guru madrasah non ASN belum sertifikasi, jumlah 1.945 orang tersebut merupakan angka total termasuk dengan guru yang baru mengajar.

"Jumlahnya banyak karena termasuk dengan guru-guru yang baru masuk mengajar di madrasah," pungkas Edi. (yda)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: