Asal Usul Kabupaten Banyumas

Asal Usul Kabupaten Banyumas

Asal Usul Kabupaten Banyumas-Jejak kolonial-

RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Banyumas, sebuah kabupaten yang terletak di Jawa Tengah, membentang megah di sekitar Gunung Slamet dengan luas wilayah mencapai 1.335,30 km2. Wilayah ini terbagi menjadi 27 kecamatan, 30 kelurahan, dan 301 desa, menciptakan lanskap yang memikat bagi pengamat geografi. 

Secara geografis, Banyumas membatasi wilayahnya dengan Kabupaten Brebes di utara, Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Banjarnegara, dan Kabupaten Kebumen di timur, serta Kabupaten Cilacap di selatan dan barat.

Banyumas memikat dengan panorama alamnya dan juga dengan cerita-cerita bersejarah yang melingkupi wilayah ini. Dari zaman kerajaan hingga masa penjajahan, Banyumas memiliki peranan penting dalam perkembangan Jawa Tengah. Berikut penjelasan lengkap mengenai dengan asal-usul Banyumas:

Sejarah Kelahiran Banyumas

Kisah ini berasal dari catatan sejarah yang diketengahkan dalam tulisan berbahasa Jawa, menyingkap asal usul Banyumas dari kisah pohon tembaga yang berdiri gagah di Desa Pekunden, Kecamatan Banyumas.

BACA JUGA:Kelezatan Kue Tradisional Khas Banyumas

BACA JUGA:Resep dan Cara Membuat Buntil Khas Banyumas yang Lezat

Gitosewojo atau Eyang Gito, seorang tokoh masyarakat asli Banyumas. Dalam ceritanya, yang terekam dalam akun YouTube Ada Wong Ndeso, Eyang Gito membuka lembaran Babad Banyumas dan mengisahkan tentang misteri pohon tembaga sebagai pilar berdirinya Kadipaten Banyumas pada masa lampau.

Menurut cerita Eyang Gito, Banyumas memiliki ikatan sejarah dengan Kadipaten Wirasaba yang berlokasi di Purbalingga. Pada tahun 1557, Adipati Wirasaba tewas dibunuh oleh utusan Kesultanan Pajang, meninggalkan Kadipaten tanpa penguasa. 

Raden Joko Kaiman, menantu Adipati Wirasaba, kemudian mengambil alih kendali dan menjadi Adipati Wargo Utomo ke II. Sebuah gelar yang diwariskan dari Adipati Wirasaba yang pertama.

Adipati Wargo Utomo ke II menerima wangsit yang mengarahkan pandangannya pada wilayah barat laut Desa Kejawar, di mana sebatang pohon tembaga berdiri teguh. Keputusan ini tidak diambil sembarangan, melainkan setelah memperoleh restu dari orang tua angkatnya, Kyai Mranggi dan Nyai Mranggi.

BACA JUGA:Harmoni Budaya dalam Lagu Khas Banyumasan

BACA JUGA:Resep Getuk Lindri Khas Banyumas Anti Gagal

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: