Tuntut Pembayaran Gaji, Karyawan Pabrik Mainan di Kemangkon Mogok Kerja

Tuntut Pembayaran Gaji, Karyawan Pabrik Mainan di Kemangkon Mogok Kerja

Mediasi antara perwakilan karyawan dan manejemen di halaman pabrik.-ADITYA/RADARMAS -

PURBALINGGA, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Ribuan karyawan pabrik mainan PT Jhon Toys Indonesia di Desa Jetis, Kecamatan Kemangkon, Kabupaten PURBALINGGA, menggelar aksi mogok kerja, Rabu, 22 November 2023 pagi.

Mereka menggelar aksi mogok kerja menuntut pembayaran gaji mereka, yang tertunda lebih dari satu bulan.

Berdasarkan pantauan Radarmas di lapangan, 1.006 karyawan PT Jhon Toys Indonesia terlihat hanya duduk-duduk di depan pintu masuk pabrik.Mereka enggan bekerja, sebelum ada kepastian pembayaran gaji mereka. 

Menurut salah satu karyawan Arif, aksi mogok kerja para karyawan merupakan akumulasi permasalahan yang terjadi di pabrik penanaman modal asing (PMA) dari Korea ini.

BACA JUGA:Batas Penetapan Upah 2024 Maksimal 21 November

Menurutnya, sebelumnya karyawan selalu telat menerima gaji yang menjadi hak mereka. "Biasanya bisa terbayarkan pada bulan yang sama, hanya mundur tanggal. Namun, kali ini mundur hingga lewat bulan," ujarnya.

Jadi akhirnya, para karyawan memtuskan mogok kerja, sebelum ada kepastian pembayaran gaji mereka.

Kemudian perwakilan karyawan mengadakan dialog dengan manajemen pabrik. Bahkan, presiden direktur PT John Toys Jong Hyun Lee, terlihat memimpin langsung mediasi bersama karyawan.

Setelah dilakukan mediasi, akhirnya terjadi kesepakatan bahwa dalam bulan ini, gaji akan dibayarkan perusahaan.

BACA JUGA:Gaji Nunggak, Ribuan Karyawan PT Hyup Sung Indonesia di Kalimanah Mogok Kerja

Sedangkan, karyawan ada yang mau bekerja kembali dan ada yang memilih pulang ke rumahnya. Hal itu sesuai dengan kesepakatan dalam mediasi. 

Presiden direktur PT John Toys Jong Hyun Lee mengakui, keuangan perusahaan sedang tidak baik. Sehingga, pembayaran gaji karyawan menjadi tersendat.

Hal itu disebabkan pembayaran pembeli dari luar negeri yang tersendat. Bahkan, dia mengaku sudah banyak berhutang untuk menutup operasional perusahaan agar bisa tetap berjalan.

Dia meminta pengertian dari para karyawan, ungyk sedikit bersabar. Dia juga memastikan gaji yang terlambat akan dibayarkan. Karena, anggaran sudah ada namun membutuhkan proses. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: