Menjelajah Wisata Kuliner Melalui Selat Solo

Menjelajah Wisata Kuliner Melalui Selat Solo

Menjelajah wisata kuliner, melalui selat solo!-Unilever Food Solutions -

BACA JUGA:3 Rekomendasi Kuliner Semarang yang Super Lezat dan Harus Dicoba

Hidangan yang mengombinasikan wortel (wortelen), selada (sla), kentang (aardappel), buncis (boon), mentimun (komkommer), telur (ei), semuanya disatukan oleh kuah kecap (sojasaus) serta saus mayones. Ini bukan sekadar makanan; ini adalah perpaduan rasa dan sejarah, mencerminkan toleransi dan kerjasama antarbudaya.

Selat Solo memiliki nama yang penuh makna tentang perjalanan rasa yang bermula di Eropa dan berkembang menjadi tradisi kuliner yang tak tergantikan di Solo. Nama "selat" sendiri berasal dari kata "slachtje," yang dalam bahasa Belanda berarti salad. 

Namun, asal-usulnya lebih dari sekadar kata; itu adalah pencampuran rasa dan teknik memasak yang mengesankan. Di Eropa, steak sering disajikan dalam potongan besar dan dimasak setengah matang, sesuai dengan kebiasaan saat itu. 

Namun, Raja-raja Kasunanan Solo memiliki preferensi yang berbeda. Mereka tidak terbiasa dengan hidangan daging setengah matang yang umum di Eropa. Sebagai respons terhadap preferensi lokal, daging yang seharusnya dimasak setengah matang diubah menjadi campuran daging sapi cincang, sosis, tepung roti, dan telur.

Setelah membentuknya, olahan daging tersebut dikukus hingga matang dan didiamkan hingga mencapai suhu yang tepat. Selanjutnya, potongan daging ini dipotong tebal dan digoreng dengan sedikit margarin, menciptakan Selat Solo yang kenyal di dalam dan renyah di luar.

BACA JUGA:Lezatnya Timlo Solo, Sebuah Paduan Kuliner Tionghoa dan Jawa

BACA JUGA:Rekomendasi Wisata Kuliner Retawu Deli Klojen Malang yang Instagramable dan Menarik

Bahan-bahan Selat Solo

1. Bahan Utama

- 500 g daging has dalam sapi 

- 2 butir telur ayam rebus

- 1 sdm margarin

- 30 g bawang bombay

- 2 siung bawang putih

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: