Masih Ada Temuan, Kanwil Kemenag Jateng Lakukan Pendampingan Persiapan Audit ke Banyumas

Masih Ada Temuan, Kanwil Kemenag Jateng Lakukan Pendampingan Persiapan Audit ke Banyumas

Pendampingan persiapan pemeriksaan audit BPK dan Irjen bagi satuan kerja Kantor Kemenag Banyumas, Kamis (2/11/2023).-YUDHA IMAN PRIMADI/RADARMAS-

PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Tim dari Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenag Jateng terdiri dari Organisasi Tata Laksana (Ortala), Keuangan dan Barang Milik Negara (BMN) serta Kepegawaian memberikan pendampingan persiapan pemeriksaan audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Irjen bagi satuan kerja Kantor Kemenag Banyumas, Kamis (2/11/2023). Dasarnya masih ada temuan berulang dari evaluasi Kanwil.

Tak hanya dihadiri oleh Kepala Kantor Kemenag Banyumas dan jajarannya, pendampingan juga dihadiri para kepala madrasah negeri di Banyumas.

Kepala Kantor Kementerian Agama Banyumas Dr H Ibnu Asaddudin SAg MPd melalui Kasubbag TU Dr HM Wahyu Fauzi Aziz mengatakan, tujuan dilaksanakannya pendampingan untuk mempersiapkan Kantor Kemenag Banyumas beserta satuan kerja dibawahnya dalam audit yang bakal dilakukan tidak lama lagi.

"Dengan mempersiapkan lebih awal, dapat meminimalisir temuan-temuan pada saat audit. Baik dari BPK maupun Irjen," katanya.

BACA JUGA:Tahap Awal Pembangunan Taman Dewi Ciptarasa di Jalan Bung Karno Purwokerto Diusulkan Rp 1 Miliar

BACA JUGA:Persibas Banyumas Targetkan Lolos di Putaran Pertama Liga 3, Upayakan Poin Maksimal Laga Perdana

Ketua Tim Ortala Kanwil Kemenag Jateng, Nurkholis menjelaskan bahwa kegiatan seperti pada Kamis (2/11/2023), menjadi yang pertama kali terkait pendampingan. Disampaikan, hasil dari evaluasi pemeriksaan beberapa waktu yang lalu masih ada beberapa temuan.

"Jadi yang jelas akan kami sampaikan kisi-kisinya," terang dia.

Dirinya mengungkapkan, dengan disampaikannya kisi-kisi tersebut diharapkan tidak banyak temuan yang terus berulang. Dari tim Kanwil Kemenag Jateng juga terus melakukan maping permasalahan seperti di madrasah biasanya temuan diantaranya dari faktor administrasi.

"Temuan lainnya biasanya karena Standar Operasional Prosedur (SOP). Ini juga berulang. Kami akan lebih sering melakukab evaluasi demi mempertahankan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) yang telah diperoleh tujuh kali," pungkas Nurkholis. (yda)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: