Harga Cabai Meroket, Warga Beralih ke Cabai Sambelan yang Lebih Murah

Harga Cabai Meroket, Warga Beralih ke Cabai Sambelan yang Lebih Murah

Pedagang cabai di Pasar Wage Purwokerto, Selasa (17/12/2024).-JAMILUN UNTUK RADARMAS-

PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.CO.ID - Harga cabai di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, mengalami lonjakan tajam sejak sepekan terakhir. Kondisi ini memaksa sebagian warga beralih ke cabai yang rusak atau mulai mengering, yang lebih murah dan dikenal dengan istilah cabai sambelan.

Jamilun (55), seorang pedagang cabai di Pasar Wage Purwokerto, pada Selasa (17/12/2024), mengatakan bahwa fenomena ini biasa terjadi ketika harga cabai segar melambung tinggi. 

"Cabai sambelan (istilah  untuk cabai rusak yang digunakan untuk membuat sambal) ini termasuk laku keras, kalau harga cabai sedang tinggi. Tapi kalau harganya normal ya enggak laku," ujarnya.

Saat ini, harga cabai merah keriting mencapai Rp 48.000 per kilogram, jauh di atas harga normal. Sementara itu, cabai sambelan dijual dengan harga Rp 24.000 hingga Rp 25.000 per kilogram. 

BACA JUGA:Tanaman Mati Saat Harga Melonjak, Petani Cabai di Baturraden Malah Merugi

BACA JUGA:Harga Cabai Merah Turun, Tahan Laju Inflasi di Cilacap

"Sejak kenaikan harga cabai sekitar seminggu terakhir, banyak yang mencari (cabai sambelan) karena harganya jauh lebih murah," tambah Jamilun.

Kenaikan harga juga dikeluhkan oleh pedagang lainnya, Umiyati (61), yang menjual cabai di pasar tradisional terbesar di Banyumas. 

Ia mengungkapkan bahwa harga normal cabai merah keriting dan rawit biasanya berada di kisaran Rp 25.000 per kilogram. Namun, kini harga melonjak menjadi Rp 45.000 hingga Rp 50.000 per kilogram.

"Kenaikan ini membuat jumlah pembeli berkurang. Biasanya pelanggan membeli dalam jumlah banyak, tapi sekarang mereka beralih ke cabai sambelan atau membeli sedikit saja," kata Umiyati.

BACA JUGA:Harga Komoditas Cabai di Pasar Tradisional di Kabupaten Cilacap Merangkak Naik

BACA JUGA:Harga Cabai Naik, Petani di Banjarnegara Rugi Akibat Gagal Panen karena Serangan Patek

Menurut Umiyati, faktor kenaikan harga cabai diperkirakan karena tingginya permintaan menjelang libur Natal dan Tahun Baru, ditambah cuaca ekstrem yang mempengaruhi hasil panen. 

"Cuaca yang tidak menentu membuat panen cabai kurang optimal. Kalau sudah begini, harga pasti naik," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: