Penyaluran PMT Baduta Stunted di Banyumas Temui Kendala

Penyaluran PMT Baduta Stunted di Banyumas Temui Kendala

Kader Posyandu Desa Banjarpanepen sedang mengemas menu PMT untuk didistribusikan ke baduta stunted.-FIJRI/RADARMAS-

BANYUMAS, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Penyaluran pemberian makanan tambahan (PMT) untuk bayi di bawah dua tahun (baduta) terindikasi stunting atau disebut stunted tidak selalu berjalan mulus.

Kader Posyandu Desa Banjarpanepen Kecamatan Sumpiuh Ratmini menceritakan kadang ditemukan kendala ketika memberikan PMT ke penerima manfaat.

"Pernah menunya ada jeruk. Orang tua bayi stunted malah minta buah lain yang lebih mahal, apel," ujar Ratmini.

BACA JUGA:DPRD Minta Cek SOP dan Kondisi Wahana Seluruh Obyek Wisata di Banyumas

Padahal menu PMT untuk baduta stunted sudah melalui tahap konsultasi dengan ahli gizi puskesmas. Selain itu, ragam menu disesuaikan ketersediaan anggaran.

Namun demikian, Ratmini sebagai kader dan yang mengelola olahan menu PMT menampung aspirasi orang tua penerima manfaat.

"Ada juga yang meminta susu Pediasure kalau untuk menangani stunted, bukan susu kedelai," imbuh Ratmini.

BACA JUGA:Krisis Air Bersih di Banyumas Meluas, Warga Diminta Tidak Berebut

Sesuai arahan ahli gizi puskesmas, Ratmini membuat menu dengan komposisi lebih banyak mengandung protein. Setiap harinya dalam seminggu menu selalu berbeda. Sehingga, baduta stunted tidak bosan.

Di Desa Banjarpanepen tercatat ada 13 baduta stunted sedang dalam penanganan. Ditargetkan mereka mengalami pertumbuhan sesuai yang diharapkan.

"Baduta stunted di Banjarpanepen rata-rata tinggi badannya kurang. Nanti dievaluasi, setelah setiap hari ada PMT seperti apa perkembangannya," tandas Ratmini. (fij)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: