Krisis Air Bersih di Banyumas Meluas, Warga Diminta Tidak Berebut

Krisis Air Bersih di Banyumas Meluas, Warga Diminta Tidak Berebut

Krisis air bersih meluas di wilayah Kecamatan Sumpiuh. Warga terdampak mengandalkan droping air bersih. -FIJRI/RADARMAS-

BANYUMAS, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Pemerintah Kecamatan Sumpiuh mencatat desa/kelurahan terdampak musim kemarau yang mengalami krisis air bersih meluas. 

Data Rabu (25/10/2023) menunjukan sudah mencapai 11 desa/kelurahan yang mendapatkan distribusi air bersih di wilayah Kecamatan Sumpiuh dari total 14 desa/kelurahan.

"Masih dijumpai warga berebut air ketika ada droping. Khawatir tidak kebagian," ujar Camat Sumpiuh Ahmad Suryanto.

BACA JUGA:30 Pedagangdi Pasar Wijahan Bertahan Jualan Meski Kurang Ramai Pembeli

Warga yang mengalami krisis air bersih terdampak musim kemarau dihimbau untuk selalu tertib saat datang armada datang ke lokasi. Tidak perlu saling berebut.

Sebab, distribusi air bersih ke lokasi terdampak kekeringan sudah diperkirakan volumenya. Sehingga, penyaluran memungkinkan merata untuk warga.

"Semoga tidak bertambah lagi desa yang krisis air bersih. Sumpiuh ini terkenal kalau kemarau kekeringan," imbuh Ahmad.

BACA JUGA:Minim Anggaran, 2024 Tak Ada Penambahan Rambu dan Marka di Purbalingga

Tersisa tiga desa di wilayah Kecamatan Sumpiuh yang tidak ada permintaan air bersih untuk warga di musim kemarau 2023 ini. Yaitu Pandak, Lebeng dan Ketanda.

Sebelas desa/kelurahan terdampak musim kemarau adalah Kelurahan Kebokura, Sumpiuh dan Kradenan. Lalu, Desa Selanegara, Bogangin, Nusadadi, Selandaka, Kemiri, Karanggedang, Kuntili dan teranyar Banjarpanepen. (fij)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: