Petani Belum Panen Kunyit, Pedagang Jamu Tradisional di Banyumas Kesulitan Bahan Baku

Petani Belum Panen Kunyit, Pedagang Jamu Tradisional di Banyumas Kesulitan Bahan Baku

Ari sedang meracik bahan baku jamu tradisional pesanan pelanggan, Senin (1/8/2023) lalu di rumahnya di Kedunguter. Saat ini, ia sedang kesulitan bahan baku kunyit. -FIJRI RAHMAWATI/RADARMAS-

BANYUMAS, RADARBANYUMAS.CO.ID - Kesulitan bahan baku kunyit dialami oleh pembuat jamu tradisional. Sebab, hingga menjelang pertengahan Oktober ini petani belum juga memanen kunyitnya.

Ari Suswanti, pembuat jamu tradisional di Kedunguter Kecamatan Banyumas menuturkan padahal di musim kemarau biasanya melimpah kunyit berkualitas.

Informasi yang diperoleh Ari dari petani bahwa mereka masih disibukan dengan aktivitas di sawah. Seperti panen palawija jagung dan kacang hijau.

BACA JUGA:29 Persen Penduduk Wangon, Banyumas Belum Atau Tidak Bekerja

"Kalau dipanen di musim penghujan, kunyit sudah pada gabar," terang Ari, Kamis (12/10/2023).

Pembuat jamu berharap di akhir Oktober, petani sudah mulai memanen kunyitnya. Agar kunyit tetap berkualitas sebagai bahan baku jamu. 

Sembari menunggu panenen kunyit dari petani langganan. Ari menuturkan mencari kunyit berkualitas untuk bahan baku jamu hingga ke Kroya, Cilacap.

BACA JUGA:Buruan Keluar, Hari Ini Ada Fenomena Hari Tanpa Bayangan, Ini Waktunya!

"Resiko harga beda karena sudah di tengkulak, satu kilogram kunyit Rp 10 ribu. Sedangkan ke petani Rp 5 ribu," rinci Ari.

Produksi jamu dari bahan baku kunyit tetap berjalan. Meski harus merogoh dompet lebih dalam untuk modal pembelian kunyit yang harganya dua kali lipat.

Hal tersebut karena permintaan konsumen terhadap jamu tradisional dari bahan baku kunyit masih terus berdatangan. Sehingga, disayangkan ketika produksi mandeg sementara.

BACA JUGA:Penyerahan PSU Perumahan di Purbalingga Capai Rp 16 Miliar

Kenaikan harga bahan baku kunyit dikatakan Ari tidak menjadikannya mengurangi komposisi pembuatan jamu. Cara untuk tetap mempertahankan kualitas produk.

"Rasa tetap sama, bahan tidak dikurangi. Tapi, saya naikkan harga jual. Alhamdulillah, konsumen mengikuti," tandas Ari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: