Gebyak Cah Angon, Tradisi Masyarakat Kebumen dalam Merayakan Maulid Nabi
Tradisi Unik Masyarakat Kebumen dalam Ketika Maulid Nabi yaitu Gebyak Cah Angon-Pinterest -
Kegiatan selanjutnya yang dilakukan menjelang tradisi Gebyak Cah Angon yaitu membersihkan makam. Adapun makam yang dibersihkan yaitu makan Syekh Maulana Nurul Dhuhur, salah satu tokoh Waliyullah di wilayah pesisir selatan Kabupaten Kebumen.
Setelah acara bersih makam, kegiatan selanjutnya yang dilakukan yaitu membuat sangon atau bekal. Sangon ini dibuat karena pada zaman dahulu bocah angon akan membawa bekal saat mereka menggembala hewan ternak.
Menu yang dijadikan bekal biasanya berisi jajanan pasar seperti telur bebek, nasi tumpeng, dan lauk pauknya yang dibungkus dengan praktis menggunakan plastik. Kemudian salah satu dari nasi tumpeng akan didoakan sebelum akhirnya dibawa ke tepi pantai bersamaan dengan kirab sapi dan kambing.
BACA JUGA:Sejarah Alat musik Tradisional Kentongan, Khas dari Kabupaten Banyumas.
BACA JUGA:Menelusuri Lagu-Lagu Tradisional yang Hits Dimainkan Saat Pertunjukan Ebeg Banyumasan
Kirab lembu (sapi) dan kambing inilah yang menjadi ciri khas dari pelaksanaan tradisi Gebyak Cah Angon. Kirab merupakan kegiatan menggiring kambing dan sapi ke pantai selatan (Segara Kidul).
Secara bersama-sama sapi diarak oleh pemiliknya dari desa sampai ke tempat acaranya yaitu di Pantai Pranji. Namun sebelum itu biasanya para penggembala (cah angon) akan merias sapi dengan berbagai aksesoris leher.
Sesampainya di Pantai Pranji, kegiatan selanjutnya yang dilakukan yaitu memotong tumpeng, doa bersama, dan seblak cemethi. Seblak cemethi ini biasanya diiringi oleh lagu-lagu tradisional seperi Lir-ilir.
Tak hanya itu, Gebyak Cah Angon juga menghadirkan beberapa kesenian khas Kebumen, seperti kuda lumping, ketoprak, eblek, hingga campur sari. Ada juga perlombaan panjat pinang yang diselenggarakan guna memeriahkan acara Gebyak Cah Angon ini.
BACA JUGA:Jadi Alat Musik Tradisional Banyumas, Yuk Kenal Lebih Dekat dengan Kentongan
BACA JUGA:Masyarakat di Cilacap Barat Gelar Adat Tradisi Sidekah Ketupat
Puncak dadi tradisi Gebyak Cah Angon ini yaitu kegiatan besem atau membakar kandang bambu atau gubuk. Jika pada zaman dahulu yang dibakar adalah alang-alang, namun karena keberadaannya yang sudah jarang ditemukan maka diganti dengan jerami yang dipasang untuk atap dari gubuk.
Selama kegiatan Gebyak Cah Angon, akan banyak dijumpai tumpeng kecil yang diletakkan di gapura masuk desa, perempatan jalan, pertigaan jalan yang kerap dilewati oleh desa mereka.
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam serangkain tradisi Gebyak Cah Angon memiliki tujuan antara lain:
1. Sebagai bentuk penghormatan kepada para leluhur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: