Siapkan Generasi Emas 2045, Bunda Asuh Anak Stunting Sosialisasi Pencegahan Stunting di Banjarnegara
Bunda Asuh Anak Stunting, Srimastuti, saat sosialisasikan tebtabg gizi dan pencegahan stunting di Banjarnegara. -PUJUD/RADARMAS-
BANJARNEGARA, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID – Dalam rangka menyiapkan generasi emas Indonesia Tahun 2045, berbagai upaya terus dilakukan, diantaranya adalah dengan menyiapkan generasi yang sehat dan cerdas. Berbagai upaya untuk mengurangi angka stunting terus dilakukan pemerintah secara masif dari tingkat pusat hingga daerah. Salah satu upaya pengurangan angka stunting dilakukan oleh Bunda Asuh Anak Sunting (BAAS) Srimastuti di Banjarnegara.
Namun upaya tersebut tidak mudah, sebab stunting dan permasaahn gizi utama bagi bayi dan anak-anak masih menjadi masalah. Kondisi tersebut harus segera dientaskan karena akan menghambat momentum generasi emas Indonesia 2045
Salah satu upaya pengurangan angka stunting dilakukan oleh Bunda Asuh Anak Sunting (BAAS) Srimastuti di Banjarnegara, di Halaman Poliklinik Kesehatan Desa Wiramastra Kecamatan Bawang, acara yang sama digelar di Desa Somawangi Kecamatan Mandiraja, Srimastuti dan tim stuning Desa Wiramastra mengadakan sosialisasi tentang gizi dan stunting kepada puluhan anggota Posyandu desa setempat.
Acara diawali dengan melakukan senam bersama pada pagi hari dan dilanjutkan dengan sosialisasi stunting serta pemberian makanan bergizi untuk ibu dan anak.
BACA JUGA:Kekeringan Meluas, Status Kekeringan di Banjarnegara dari Siaga Menjadi Tanggap Darurat
BACA JUGA:Geo Dipa Launching Program Penanganan Stunting di Banjarnegara dan Wonosobo
“Kita adakan senam dahulu, itu supaya ibu bisa bugar dan segar dan fress, dan anak anak juga diajak ikut, supaya anak-anak juga ikut bergerak, karena anak-anak harus dibiasakan bergerak sesuka mereka, sehingga motorik mereka bisa berkembang, dan dari situ saya bisa melihat bagaimana kegiatan anak-anak disini sehingga kita bisa dipantau pertumbuhannya,” kata Srimastuti, Senin (11/8/2023).
Srimastuti mengatakan, melihat pertumbuhan anak-anak di Desa Wiramastra sebenarnya masih tergolong baik, hanya saja memang sudah masuk kategori stunting.
Ia berharap, melalui sosialisasi pencegahan stunting akan menyadarkan mereka supaya mereka sebagai ibu benar-benar menjaga dan bisa memberikan asupan yang sesuai dengan kebutuhan pertumbuhan anak.
“Kita bisa melihat pertumbuhan mereka dari asupannya, nutrisinya, proteinnya dan gizinya, serta rutinitas mereka membawa anak-anak ke posyandu,” lanjutnya
Srimastuti juga meminta kepada ibu-ibu kader posyandu di Desa Wiramastra untuk memantau anak-anak agar jangan terlalu sering makan makanan jalanan yang kurang sehat, dan bisa mengganggu pertumbuhan.
Terkait dengan penanganan stunting di Banjarnegara, dia optimis angka stunting bisa berkurang dan bisa memenuhi target pemerintah karena pemerintah daerah di Banjarnegara juga mau turun kebawah.
“Sebagai duta stunting saya akan terus memantau perkembangan stunting di Banjarnegara, karena ini merupakan salah satu tugas kami dalam rangka mengawal Indonesia bebas stunting dan Indonesia emas tahun 2045,” tambahnya.
Di Kabupaten Banjarnegara angka stunting juga terus menurun, yang semula mencapai angka 22,67 persen pada tahun 2022 lalu, saat ini angka stunting menjadi 18,27 persen atau menurun 4,4 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: