Wacana Pembentukan Sekolah Satu Atap, Dinkes Fokus Kajian Internal

Wacana Pembentukan Sekolah Satu Atap, Dinkes Fokus Kajian Internal

JFT Widya Prada, Purnomo Hesti-AAM JUNI/RADARMAS-

PURWOKERTO, RADAR BANYUMAS - Soal wacana pembentukkan dua SMP menjadi sekolah satu atap untuk SMP N 3 Lumbir dan SMP N 3 Wangon, Dinas Pendidikan (Dindik) Kabupaten BANYUMAS akan melakukan kajian internal terlebih dahulu.

Akhir tahun ini, nantinya akan ditentukan  kebijakan untuk dua sekolah tersebut berdasarkan hasil kajian. 

"Itu baru wacana. Nanti kita kaji dulu, kaji itu semuanya. Termasuk anggaran," kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas Joko Wiyono melalui JFT Widya Prada Purnomo Hesti.

Ia menambahkan, setelah dilakukan kajian secara internal nantinya akan dilanjutkan kajian dengan melibatkan pihak-pihak terkait.

BACA JUGA:Dindik Banyumas Bakal Lakukan Kajian Pembentukkan Sekolah Satu Atap

BACA JUGA:Sekolah Satu Atap SD dan SMA Dinilai Positif

"Kita upayakan di akhir tahun ini, sudah kajian internal. Kita perlu FGD," ucapnya. 

Wacana pembentukkan sekolah satu atap tersebut, mengemuka di tahun ini paska penerimaan peserta didik baru (PPDB) di dua SMP tersebut. Dua sekolah itu,  belum bisa menyerap siswa dari daerah lain karena faktor lokasi. 

"Untuk efektivitas dan efisiensi anggaran. Sementara ini belum ada solusi yang lain," ujarnya. 

Kajian nantinya juga akan memperhatikan faktor psikologis siswa. Menurutnya, anak-anak lebih bangga ketika bersekolah di sekolah yang bukan sekolah satu atap.

BACA JUGA:Setiap Jumat, Pembelajaran Siswa Kelas Jauh SMA Negeri 1 Ajibarang di Sekolah Induk

BACA JUGA:Mulai Sasar Sekolah, Target Aktivasi Tarif Khusus Trans Banyumas Capai 3.000 Pelajar dan Mahasiswa

"Satap dan mandiri lain. Anak lebih bangga sekolah di SMP beneran daripada satap, secara psikologis. Nantinya dari hasil Kita, merupakan persetujuan bupati. Melibatkan banyak OPD seperti Bapedalitbang, BKAD, dan bidang organisasi Setda," pungkasnya. (aam)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: