Dinporabudpar Banyumas Panggil KONI Banyumas, Soal Merosotnya Prestasi di Porprov

Dinporabudpar Banyumas Panggil KONI Banyumas, Soal Merosotnya Prestasi di Porprov

Rapat koordinasi antara Dinporabudpar Banyumas dengan KONI Banyumas, Kamis (31/8) di kantor Dinporabudpar Banyumas.-MAHDI SULISTYADI/RADARMAS-

PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.CO.ID - Imbas dari merosotnya prestasi Banyumas pada Porprov 2023, Dinporabupar Banyumas melakukan klarifikasi kepada KONI Banyumas, Kamis (31/8) di Kantor Dinporabudpar Banyumas.

Kepala Dinporabudpar Banyumas Setia Rahendra menyampaikan, dasar pemanggilan KONI Banyumas oleh Dinporabudpar adalah karena Pemkab Banyumas dalam hal ini memiliki wewenang untuk monitoring, pengawasan dan evaluasi KONI.

"Beberapa minggu terakhir sedang ramai diperbincangkan, baik di Media maupun beberapa kelompok masyarakat yang menyoroti mengenai kinerja dan prestasi KONI di Porprov tahun 2023," kata dia.

Dia menambahkan, ramainya cenderung tidak kondusif. Sehingga pihaknya mengantisipasi untuk tidak menjadi semakin keruh.

BACA JUGA:Raih 29 Emas di Porprov Jateng 2023, Kabupaten Banyumas Hanya Bertengger di Peringkat Delapan

BACA JUGA:Sepak Takraw Banyumas Raih Lima Medali di Porprov Jawa Tengah XVI

"Sebab orang menilai, bahwa dari sebelumnya peringkat 3 besar, turun menjadi 5 dan terakhir tahun 2023 menjadi posisi 8. Maka kami perlu penjelasan dari sisi KONI mengapa bisa seperti itu," ujar dia.

Setia mengatakan jika KONI Banyumas sudah menjelaskan ada beberapa argumentasi. Ada beberapa aspek, satu diantaranya adalah minimalnya anggaran.

"Mereka sudah menjelaskan mengenai manajemen keuangan, kinerja, prestasi dan sebagainya. Mereka sudah menyampaikan itu," ujar dia.

Ketua KONI Banyumas Bambang Setiawan mengatakan jika tak dipungiri jika KONI tidak bisa melaksanakan program sebab keterbatasan dana.

BACA JUGA:Cabor E-Sport Mobile Legends Banyumas Raih Perunggu di Porprov XVI Jateng 2023

BACA JUGA:Sepak Takraw Banyumas Raih Lima Medali di Porprov Jawa Tengah XVI

"Sehingga tahun 2023 persiapan Porprov sangat minim. Apa yang dilakukan cabor tidak sesuai dengan program yang ada di KONI. Tidak mengikuti kejuaraan, uji coba tidak ada, sentralisasi tidak ada karena pendanaan minim," tuturnya.

Pihaknya menyampaikan, bahwa keberhasilan membutuhkan sinergi, bukan hanya dari KONI. "Ada Pemerintah yang menyiapkan dana, KONI yang punya program kerja, ada cabor yang menyiapkan pelatih dan atlet," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: