Satu Eks Napiter Ikuti Upacara HUT RI ke-78, Begini Pesannya

Satu Eks Napiter Ikuti Upacara HUT RI ke-78, Begini Pesannya

Satu eks napiter, Sidik (berbaju putih dan berjenggot) saat mengikuti upacara HUT RI di Alun-alun Purwokerto, Kamis (17/8).-Humas Pemkab Banyumas untuk Radarmas-

PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.CO.ID - Salah satu eks napi teroris (napiter) mengikuti upacara HUT RI di Alun-alun Purwokerto, Kamis (17/8). Dia adalah Sidik (39) warga Karangpucung, Purwokerto Selatan.

Ia bebas pasa 17 Agustus 2021 lalu. Sebab mendapat remisi dari Pemerintah. Ini kali pertamanya Ia ikuti upacara HUT RI di Purwokerto paska bebas, sebab sebelumnya Ia mengikuti upacara di Provinsi.

"Saya kemudian memahami, bahwa dalam berdirinya negeri ini bukan dibangun atas hal yang murah, melainkan sangat-sangat mahal. Yaitu dengan darah para pahlawan," kata dia.

Para pahlawan, lanjut Sidik, berjuang mengusir para penjajah. Bahkan banyak juga pahlawan yang tidak dikenal, mereka rela berkorban nyawa.

BACA JUGA:Pimpin Upacara HUT RI ke-78, Bupati Banyumas Achmad Husein Pamit

BACA JUGA:Upacara di Puncak, Ratusan Pendaki Gunung Slamet Turun Sore Ini

"Dengan sudah terbangun oleh darah-darah para pahlawan, maka yang paling jahat adalah para pengkhianat negeri ini. Mereka merampok kekayaan," tuturnya.

Dalam momentum tersebut, Ia berharap agar bangsa Indonesia bisa menuju apa yang telah dicita-citakan para pahlawan.

Ia sedikit bercerita mengenai masa lalunya itu. Kasusnya adalah karena Ia mengetahui tidak melapor. "Jadi ada teman habis berperang di Filipina, kemudian pulang ke tempat saya. Kerja di tempat saya," katanya.

Ia melanjutkan, mulanya Ia tidak tahu kasus yang dialami temannya itu. Baru kemudian setelah datang lagi teman-teman lain dari Filipina, Ia mulai mendengar percakapan mereka.

BACA JUGA:750 Nelayan Cilacap Laksanakan Upacara Kemerdekaan di Tengah Laut

BACA JUGA:Geng Motor Buat Resah Warga Kelurahan Bancar Purbalingga

"Mereka sudah latihan dan perang di Filipina. Mereka sempat berbicara mengenai senjata dan sebagainya. Saya tidak langsung terlibat sebenarnya, hanya mendengar saja. Bahwa akan memasukan senjata dan memasukan dari filipina ke Halmahera," tuturnya.

Pikirannya kemudian terbuka setelah Ia berada di Lapas. Ia berjumpa dengan rekan-rekan yang dihukum dengan kasus serupa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: