Kenangan 21 Bom Pejuang Veteran Asal Banyumas Berumur 102 Tahun, Arsawiradi Karim

Kenangan 21 Bom Pejuang Veteran Asal Banyumas Berumur 102 Tahun, Arsawiradi Karim

Pejuang Veteran Kemerdekaan Republik Indonesia asli Banyumas, Arsawiradi Karim.-MAHDI SULISTYADI/RADARMAS-

PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.CO.ID - Seorang veteran pejuang kemerdekaan dari Banyumas, Arsawiradi Karim, kini telah menginjak umur 102 tahun. Keriput kulitnya, semakin menegaskan usianya yang sudah satu abad ini.

Dengan perlahan, kedua kakinya masih mampu menopang tubuhnya yang jalan agak bergemetar. Ajaib, penglihatannya masih sangat jelas. Pun bicaranya yang masih menggebu-gebu saat ditemui di kediamannya di Mandirancan Kebasen, Selasa (15/8).

"Saya di sini sejak 1947," katanya.

Seketika ingatannya kembali saat perjuangan Agresi Militer Belanda 1, tahun 1947 silam. Mbah Arsa memang telah berjuang sejak umurnya belasan tahun. Namun, saat agresi itulah yang begitu membekas dalam ingatannya.

BACA JUGA:Jadi Lokasi Puncak Perayaan HUT Kemerdekaan RI Ke 78, Alun-alun Purbalingga Disemprot Pupuk Organik

BACA JUGA:Kibarkan Merah Putih di Menara Suar Nusakambangan, Pekerja Pertamina Sampaikan Salam Kemerdekaan

"Tanah kelahiran saya di bom," kata dia.

Mbah Arsa lahir di Panusupan, Karangkemiri. Setidaknya 20 bom menggoncang wilayah itu. "Sebenarnya 21 bom. Tapi satu bom itu kami pindahkan ke jembatan mengaji," tuturnya.

Sebanyak 8 orang yang menggontong bom itu, untuk menghancurkan jembatan. Langkah itu dilakukan agar jangan sampai ada tank Belanda yang melintas di sana.

"Saat itu, saya sembunyi di sungai. Sehari tidak makan nasi. Saya ingat, hanya melihat tanaman jagung, lalu saya ambil dan makan," kata dia.

BACA JUGA:Wow, Bendera Merah Putih Sepanjang 1.080 Meter Dibentangkan di Bukit Pangonan

BACA JUGA:Bendera Merah Putih Dibagikan Gratis, Diserbu Masyarakat Sampai Habis

Dalam satu hari itu, gerak geriknya sangat terbatas. Jika badan bangkit, bisa jadi sasaran tembak. "Bahkan, di sungai itu, saya sempat kejatuhan peluru sampai membekas," tuturnya sembari menunjukan bekas luka itu.

"Perjuangan memang tidaklah mudah," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: