Angin Kencang Berpotensi Terjadi di Kabupaten Cilacap

Angin Kencang Berpotensi Terjadi di Kabupaten Cilacap

Cuaca terik dan berangin di Keluarahan Kutawaru, sejumlah perahu bersandar-Rayka Diah Setianingrum/Radar Banyumas-

CILACAP, RADAR BANYUMAS - Potensi angin kencang maupun gelombang tinggi masih berpotensi hingga minggu depan di Kabupaten Cilacap. Karenanya, BMKG menghimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap dampak potensi bencana hidrometeorologi. Masyarakat yang beraktifitas di sekitar pantai diminta berhati-hati.

Prakirwan Cuaca BMKG Cilacap, Rendi Krisnawan mengatakan, potensi tersebut berdampak pada Samudera Hindia Selatan Cilacap, Kebumen, Purworejo, dan Yogyakarta, sehingga berpeluang terjadinya gelombang tinggi setinggi 2,5 meter hingga 6,0 meter. 

"Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari selatan-barat daya dengan kecepatan angin 6 sampai 30 knot. Sedangkan bagian selatan dominan bergerak dari timur-tenggara dengan kecepatan 6 sampai 27 knot," ujarnya.

BACA JUGA:Potensi Gelombang Tinggi Sering Terjadi, Ratusan Nelayan ikuti SLCN 

Dia menambahkan, kecepatan angin perahu nelayan mencapai 15 knot, kapal tongkang mencapai 16 knot, kapal ferry mencapai 21 knot. Sedangkan kapal pesiar mencapai 27 knot.

Sementara itu, Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap, Erna Suharyati menyampaikan, akhir-akhir ini kecepatan angin di wilayah Cilacap bagian timur maupun barat cukup kencang. 

Dia meminta masyarakat untuk melakukan  antisipasi karena beberapa kejadian sering mengakibarkan pohon tumbang yang menimpa rumah maupun jaringan listrik.

BACA JUGA:AMSI Konsisten Bangun Ekosistem Media Sehat dan Berkualitas

"Pohon yang sudah keropos yang memudahkan roboh untuk ditebang agar tidak menimpa kita. Yang kita harapkan masyarakat segara tanggap dan menindaklanjuti untuk segera dirobohkan. Pohon yang berusia di atas 10 tahun harus dirobohkan dan yang waktunya direboisasi jangan ditanam di dekat rumah karena resiko tumbang," tegasnya. (ray)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: