Gara-gara Penambangan Pasir Liar, Tanah Pemakaman Umum di Kalibagor Hilang Terdampak Erosi

BANYUMAS, RADARBANYUMAS.CO.ID- Aksi penambangan pasir liar di daerah aliran Sungai Klawing baik yang dilakukan secara tradisional ataupun menggunakan mesin sedot berdampak terhadap terjadinya erosi di aliran Sungai Klawing.

Terjadinya erosi ini pun mengakibatkan tanah pemakaman umum dan tanah warga perlahan hilang lantaran tergerus aliran sungai. Seperti yang terjadi di Desa Kalicupak Kidul, Desa Petir, dan Desa Pejerukan, Kecamatan Kalibagor Kabupaten Banyumas.

Tanah-tanah warga yang berada di tepi aliran sungai di tiga Desa itu hilang, begitu juga dengan tanah tempat pemakaman umum (TPU) milik Pemerintah Desa (Pemdes) Kalicupak Kidul.

BACA JUGA: Penambangan Pasir Ilegal di Sungai Serayu Banyumas Makin Marak

"Untuk nisan makam yang hilangnya puluhan. Sedang luasan tanah baik milik warga dan tanah makan sekitar empat hektare," kata Kepala Desa Kalicupak Kidul, Embar Wuryanto kepada wartawan.

Sementara di Desa Petir luasan tanah warga yang hilang dampak erosi tersebut ditaksir mencapai tiga hektare lebih.

"Untuk luas tanah saya yang ber SPPT sekitar 40 ubin," kata Pardi (45) warga Desa Pejerukan.

BACA JUGA:Panas! Warga Desa Arenan Usir Alat Berat di Lokasi Penambangan Galian C di Sungai Gintung

Terpisah, Kapolsek Kalibagor AKP Diah Sugiarti saat dikonfirmasi menjelaslan, telah menindaklanjuti laporan hilangnya tanah warga di desa tiga itu dan tanah makam milik Pemdes Kalicupak Kidul dengan melakukan kordinasi bersama Polsek Kemangkon Purbalingga.

Dijelaskan, kordinasi dilakukan karena aktivitas penambangan terjadi di daerah hulu seperti di Desa Kedungbenda Kecamatan Kemangkon Kabupaten Purbalingga yang wilayahnya berbatasan dengan Kabupaten Banyumas.

"Beberapa kali anggota Polsek Kalibagor dan Polsek Kemangkon melakukan patroli untuk menghentikan penambangan. Namun saat polisi pergi penambangan berjalan lagi," paparnya. (win)

Sumber: