Perairan Cilacap Alami Gelombang Tingggi, Masuk ke Areal Pantai Sodong Adipala

Perairan Cilacap Alami Gelombang Tingggi, Masuk ke Areal Pantai Sodong Adipala

Pengunjung beraktivitas di Pantai Sodong Adipala-Rayka Diah Setianingrum/Radar Banyumas-

CILACAP, RADARBANYUMAS.CO.ID - Gelombang tinggi dan cuaca ekstrem di pesisir selatan Jawa saat ini sedang terjadi. Masyarakat diminta untuk tidak berkativitas di pesisir pantai. 

Gelombang tinggi terjadi di Pantai Sodong, Kecamatan Adipala. Jumat (7 Juli 2023), menerjang sejumlah warung yang berada di bibir pantai. 

"Kondisi di Pantai Sodong tadi pukul 12.30 WIB, gelombang sangat tinggi, bahkan sampai masuk ke warung sampai parkiran dan lahan bebas yang biasa untuk acara kegiatan. Air masih menggenang di lahan bebas sampai saat ini," kata penjaga Pantai Sodong, Jadi, Jumat (7 Juli 2023). 

BACA JUGA:Abrasi Makin Parah, 257 Bronjong Sabut Kelapa Dipasang di Pantai Sidayu Indah

Menurutnya, saat ini aktivitas di Pantai Sodong lengang. Bahkan sejumlah pedagang sudah mengosongkan dan mengamankan barang dagangannya, sebagai antisipasi adanya gelombang tinggi yang menerjang. 

"Kita akan pantau terus, berjaga-jaga untuk antisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. kita juga sudah memasang peringatan untuk tidak bermain atau mandi di laut juga. Memang biasa terjadi pada pertengahan bulan Hijriyah," katanya.

Sementara itu Prakirawan Cuaca BMKG Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap, Rendi Krisnawan mengatakan, potensi gelombang tinggi masih terjadi sampai 9 Juli mendatang. Ketinggian gelombang mencapai 4,0 meter hingga 6,0 meter.

BACA JUGA:PSCS siapkan 25 Pemain Plus 2 Pemain Asing untuk Main di Liga 2 Musim 2023/2024

"Sampai tanggal 9 Juli cuaca ekstrem juga masih berpotensi terjadi. Hujan dengan intensitas sedang sampai lebat disertai petir atau kilat dan angin kencang masih berpeluang terjadi," katanya. 

Menurutnya, kondisi tersebut disebabkan karena hangatnya suhu muka laut di perairan Jawa Tengah, dan kelembaban udara cukup tinggi.

"Adanya gelombang Kelvin dan Madden Julian Oscillation (MJO) di fase dua ini  menyebabkan munculnya pusat tekanan rendah di barat Sumatra. Jadi muncul belokan angin di wilayah Jawa Tengah sebagai dampak tidak langsung dari gangguan atmosfer tersebut," jelas Rendi. (ray)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: