Dwi Suyoko, Warga Purbalingga Pemilik Brand Waralaba Minuman Ternama, Berawal Ikut Bazar Kini Punya 330 Outlet

Sebagian orang mengira brand minuman New Story Indonesia dan Java Tea dimiliki oleh pengusaha asal kota besar di tanah air. Namun, ternyata pemilik franchise atau waralaba usaha minuman ini adalah Dwi Suyoko, warga Desa Pengalusan RT 4 RW 1, Kecamatan Mrebet, Kabupaten Purbalingga.

ADITYA WISNU WARDANA, Purbalingga

BERAWAL dari usaha kecil yang dirintisnya, Dwi Suyoko yang masih berusia 28 tahun, berhasil menjadikan brand New Story Indonesia sebagai salah satu brand waralaba yang memiliki ratusan outlet di tanah air.

BACA JUGA:Moch. Edrick Firjatullah Sukses Jual Beli Sepeda dan Motor Listrik, Tamiya Jadi Jalan Suka Dunia Kelistrikan

Dia mengungkapkan, usaha brand minuman waralaba tersebut mulai dirintis olehnya sejak tahun 2020 lalu. Awalnya diakui, bukan hal yang mudah merintis usahanya bersaing dengan usaha sejenis yang lebih besar dan sudah memiliki nama.

Namun, berkat ketekunannya dan strategi bisnis yang dilakukan, hasilnya pun menjadi luar biasa. "Kini sudah ada 330 outlet yang tersebar dari Aceh hingga Papua," ungkapnya.

Dia menjelaskan, saat ini usahanya bisa menghabiskan satu ton bahan baku minuman per bulan. "Harga jual produk minuman kami mulai dari Rp 3 ribu hingga Rp 15 ribu," imbuhnya.

BACA JUGA:Pelari Asal Sumbang Wakili Indonesia di Austria, Cuaca Jadi Tantangan, Bertekad Taklukan Suhu Dingin Spayol

Dia mematok harga kemitraan untuk usaha minuman waralaba miliknya, mulai dari Rp 3,8 juta hingga Rp 80 juta. Harga kemitraan brand miliknya jauh lebih terjangkau dibandingkan brand serupa, namun dengan kualitas yang sama.

Tak hanya satu brand waralaba yakni New Story Indonesia, kini dia memiliki brand minuman waralaba lainnya, yakni Java Tea Indonesia. Bahkan, dia juga sudah merambah brand makanan. Yakni, dengan meluncurkan brand Martabak Pizza Perwira.

Dia mengakui, motivasi utama dirinya mendirikan usaha waralaba yang berada di bawah naungan CV Hazna Berkah adalah demi mengubah masa depan keluarganya, agar lebih baik lagi.

Dia menambahkan, memiliki harapan agar usahanya tetap bisa bertahan dalam kondisi perekonomian global yang tidak menentu. Usahanya juga bisa semakin berkembang, serta menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat.

Dia mengaku, dari awal merintis hingga besar seperti saat ini, usahanya terbantu dengan adanya event seperti bazar UMKM. Salah satunya adalah yang diadakan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga. (*)

 

Sumber: