Poin Jadi Penentu PPDB SMA Negeri Jalur Prestasi di Banyumas

Poin Jadi Penentu PPDB SMA Negeri Jalur Prestasi di Banyumas

Kepala Seksi SMA dan SLB Cabang Dinas Pendidikan Wilayah X Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah Dwi Sucipto.-DOK AAM/RADARMAS-

PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.CO.ID - Dalam mekanisme Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMA negeri jalur prestasi, setiap penghargaan atau prestasi yang diraih calon peserta didik akan diterima. Meski begitu, penghargaan tersebut nantinya akan mempunyai bobot nilai sesuai dengan tingkatan kejuaraan yang diikuti. 

"Yang jelas semua. Kita hargai semuanya. Cuma nanti poin yang akan menentukan dan akan bersaing," kata Kepala Seksi SMA dan SLB Cabang Dinas Pendidikan Wilayah X Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah Dwi Sucipto. 

Dia menambahkan, calon peserta didik dengan prestasi juara I, II, dan III internasional dan juara I nasional dari kejuaran yang diselenggarakan secara berjenjang, diberikan prioritas langsung diterima.

BACA JUGA:Satu Jemaah Haji Purbalingga Meninggal, Ini Penjelasannya

"Kalau untuk tingkat provinsi dan kabupaten, nanti akan ada bobot nilainya setiap tingkatan," katanya. 

Lebih lanjut dikatakan, kuota jalur prestasi yang diterima paling banyak 20 persen dari daya tampung yang tersedia pada Satuan Pendidikan.

Komponen penilaian yang menjadi dasar dalam penghitungan nilai akhir pada jalur prestasi berdasarkan penghitungan nilai rapor semester 1 sampai 5 SMP/sederajat pada mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)/Pendidikan Pancasila, Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dan Bahasa Inggris.

BACA JUGA:Pengganti Tanah Kas Desa Pasiraman Kidul Untuk Pembangunan Fly Over Terus Berproses

Ditambah dengan bobot nilai prestasi hasil perlombaan dan atau penghargaan di bidang akademik maupun non-akademik pada tingkat internasional, tingkat nasional, tingkat provinsi, dan/atau tingkat kabupaten. 

Untuk jenis kejuaraan yang diberikan bobot nilai, diklasifikasikan menjadi dua yaitu kejuaraan berjenjang dan tidak berjenjang. Untuk jenis kejuaraan berjenjang level nasional yang diberikan bobot nilai yaitu, Olimpiade Sains Nasional (OSN)/Kompetisi Sains Nasional (KSN), Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN)/Kompetisi Olahraga Siswa Nasional (KOSN), Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N), Gala Siswa Nasional (GSI), Olimpiade Literasi Siswa Nasional (OLSN), Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI)/Kompetisi Penelitian Siswa Indonesia (KOPSI), Lomba Cipta Seni Pelajar Nasional, Pekan Olahraga Pelajar Daerah/Nasional (POPDA/ POPNAS), Lomba Tingkat (LT) Pramuka Penggalang, Pramuka Garuda Berprestasi, MTQ Pelajar, Pekan Paralympic Olahraga Pelajar Nasional, Pekan Paralympic Olahraga Nasional (PEPARNAS), Kuis Ki Hadjar, Lomba Keterampilan Siswa Nasional, Lomba Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Seni Islami (MAPSI).

Sedangkan untuk kejuaraan berjenjang tingkat Internasional meliputi International Mathematics and Science Olympiad (IMSO), International Teenagers Mathematics Olympiad (ITMO), International Physics Olympiad (IPhO),  International Chemistry Olympiad (IChO), International Biology Olympiad (IBO), International Geography Olympiad (IGeO), International Olympiad on Astronomy and Astrophysics (IOAA), International Olympiad in Informatics (IOI), The Asia Pasific Informatic Olympiad (APIO), Asean School Games, MTQ Internasional.

Untuk pembobotan nilai prestasi berjenjang tingkat nasional Juara 2 diberi bobot 5,00, dan 4,00 untuk Juara 3 tingkat nasional. Sedangkan untuk prestasi tingkat provinsi Juara 1 diberi bobot 3,00, Juara 2 diberi bobot 2,75, dan 2,50 untuk Juara 3. Lalu untuk prestasi tingkat kabupaten atau kota Juara 1 diberi bobot 2,55, Juara 2 diberi bobot 2,00, dan 1,75 untuk Juara 3. 

Begitu juga dengan kejuaraan tidak berjenjang juga akan diberikan bobot nilai. Kejuaraan tidak berjenjang merupakan prestasi selain sebagaimana tersebut dalam kejuaraan berjenjang dengan pembobotan nilai.

Yakni untuk event tingkat internasional, Juara 1 diberi bobot 3,00, Juara 2 2,75, dan 2,50 untuk Juara 3. Kemudian event tingkat nasional. Juara 1 diganjar bobot 2,25, Juara 2 2,00, dan 1,75 untuk Juara 3. Laku untuk tingkat provinsi Juara 1 1,50, Juara 2 diberi bobot 1,25, dan 1,00 untuk Juara 3. Terakhir event tingkat kabupaten atau kota Juara 1 diberi bobot 0,75, Juara 2 0,50, dan Juara 3 0,25. (aam)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: