Belum Ada Pengaduan Kendala Pembuatan Akun PPDB SMA Wilayah Ajibarang

BANYUMAS - SMA Negeri 1 Ajibarang mulai tanggal 15 Juni lalu telah membuka layanan bagi masyarakat yang membutuhkan bantuan terkait kendala pembuatan akun Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMA tahun ajaran 2023/2024.

Data panitia, sampai hari keempat dibukanya layanan pada Senin (19/6), belum ada pengaduan yang masuk ke panitia PPDB SMA Negeri 1 Ajibarang.

Pantauan Radarmas pada Senin (19/6), ratusan calon siswa baru beserta orangtua atau wali murid masih berdatangan ke sekolah untuk mendapat bantuan atau sekedar berkonsultasi terkait pembuatan akun.

Panitia PPDB SMA Negeri 1 Ajibarang, Kusno mengatakan pembuatan akun dibatasi sampai tanggal 23 Juni atau bersamaan dengan dimulainya masa pendaftaran.

BACA JUGA: Kuota ATS SMA Negeri 1 Banyumas 12 Siswa

Sampai Senin (19/6) sudah lebih dari 1.000 calon siswa baru jenjang SMA berikut orangtua atau wali muridnya yang datang ke SMA Negeri 1 Ajibarang terkait pembuatan akun.

"Belum ada aduan kendala. Paling yang ditemukan ada sebagian titik koordinat alamat tempat tinggal pada Kartu Keluarga (KK) yang kurang pas. Dari panitia membantu mencocokkan," katanya ditemui Radarmas, Senin (19/6).

Kusno menjelaskan tahun ini SMA Negeri 1 Ajibarang membuka sebayak 11 kelas reguler diluar 1 kelas jauh SMA Negeri 1 Ajibarang di Cilongok.

Dengan daya tampung per kelas sebanyak 36 orang, total pada tahun ajaran 2023/2024 SMA Negeri 1 Ajibarang menerima sebanyak 396 siswa baru melalui empat jalur yaitu zonasi, afirmasi, prestasi dan perpindahan tugas orangtua.

BACA JUGA: Pembangunan SMK Negeri Lumbir Berlanjut Tahap Dua

"PPDB di SMAN 1 Ajibarang wajib berjalan dengan kredibel, transparan, objektif dan berintegritas. Empat poin itu yang selalu kami pegang," terang dia.

Dirinya berpesan pada orangtua atau wali murid untuk benar-benar mempedomani empat jalur masuk SMA Negeri 1 Ajibarang sesuai aturan.

Ditegaskannya selain keempat jalur tersebut, tidak ada jalur lain yang bisa diupayakan orangtua atau wali murid agar anaknya bisa diterima.

"Tidak ada jalur lain. Apalagi yang namanya titip-titipan," pungkas Kusno. (yda)

Sumber: