Data Stunting SSGI dan E-PPGBM Berbeda, Kok Bisa?

Data Stunting SSGI dan E-PPGBM Berbeda, Kok Bisa?

Sejumlah kepala OPD serta lintas sektor tanda tangani komitmen bersama upaya percepatan penurunan stunting di ruang jalabhumi komplek Setda Cilacap, Rabu 07 Juni 2023.-Julius Purnomo/Radar Banyumas-

CILACAP, RADARBANYUMAS.CO.ID - Berdasarkan Survei Stataus Gizi Indonesia (SSGI), angka prevelansi stunting tahun 2021 kabupaten Cilacap sebesar 17,9 persen. Sedangkan pada tahun 2022 mengalami penurunan sebesar 0,3 persen, menjadi 17,3 persen.

Namun berdasarkan aplikasi Electronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (E-PPGBM), jumlah tersebut sangat tidak sesuai dengan kondisi di lapangan saat ini.

"Pada awal tahun 2023 balita berpotensi stunting sekira 4.494, tapi setelah adanya intervensi melalui Pemberian Makanan Tambahan (PMT), jumlah itu mengalami penurunan hampir 50 persen," kata PJ Bupati Cilacap, Yunita Dyah Suminar, di sela-sela kegiatannya, Rabu (7/6).

BACA JUGA:Punya Potensi Bencana Tsunami, Belum Semua Shelter Bencana Tahan Gempa

Tidak Upadate Data di Aplikasi E-PPBGM

Artinya, menurut Yunita, intervensi melalui program PMT berhasil menekan angka stunting. Namun terjadi selisih yang cukup jauh antara SSGI. Hal itu dikarenakan tidak rajin untuk selalu upadate data di aplikasi E-PPBGM.

"Saat ini input data bayi serta ibu hamil pada aplikasi tersebut sangat jauh dari target, maka diperlukan komitmen bersama lintas sektor, perlu penyamaan persepsi agar upaya percepatan stunting benar-benar maksimal," tegasnya.

Seperti anggaran yang berkaitan dengan  PMT, baik itu pelatihan maupun penyediaan bahan, sudah di cover oleh anggaran pada masing-masing Desa lokus stunting. Kemudian ada pula yang menjadi tanggung jawab CSR Perusahaan.

BACA JUGA:Ingat, Usia di Bawah 18 Tahun Tak Bisa Dapatkan Kartu Pencari Kerja

"Kemudian dilanjutkan penimbangan serentak serta monitoring 2 Minggu sekali, dari situ terlihat perkembangan para balita potensi stunting tadi, itu kan salah satu bentuk sinergitas penanganan," tegas Yunita.

Yunita meminta hal tersebut agar menjadi perhatian bagi seluruh pihak untuk menyamakan persepsi serta komitmen sebagai upaya bersama dalam rangka aksi percepatan penurunan serta pencegahan stunting di Kabupaten Cilacap. (jul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: